Berita Klungkung
Sebelum Mencoba Mengakhiri Hidup, Guru di Klungkung Putu S Telah Ajukan Pensiun Dini
Kadisdik Klungkung Ketut Sujana pun membantah jika Putu S nekat mencoba mengakhiri hidup karena beban pekerjaan.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Seorang guru di Klungkung berinisial I Putu S (57), mencoba mengakhiri hidup dengan meminum cairan obat nyamuk, Senin 23 Agustus 2021.
Kadisdik Klungkung Ketut Sujana pun membantah jika Putu S nekat mencoba mengakhiri hidup karena beban pekerjaan.
Sujana menyebut Putu S yang sudah paruh baya, merasa kurang mendapatkan perhatian.
" Saya baru saja dari rumahnya (Putu S). Kondisinya sudah membaik, sudah bisa berbicara," ungkap Sujana, Senin (23/8/2021).
Baca juga: Diduga Stres Beban Pekerjaan Serba Online, Seorang Guru di Klungkung Coba Akhiri Hidup
Ia pun membantah jika alasan Putu S meminum cairan serangga karena beban pekerjaan yang serba online.
Namun lebih pada kurangnya perhatian, terlebih Putu S sudah berusia paruh baya.
" Setiap keluarga tentu ada masalah. Kehadiran kami ke rumahnya tadi memberikan motivasi ke yang bersangkutan," ungkap Sujana.
Namun Sujana tidak memungkiri, jika Putu S sebenarnya sudah mengajukan pensiun. Padahal untuk guru masa pensiun di usia 60 tahun.
" Dia sudah mengajukan pensiun ke kepala sekolah, kami tidak mempersulit.
Intinya kami sudah motivasi tadi, termasuk ke keluarganya, agar yang bersangkutan lebih diperhatikan lagi," ungkapnya.
Sebelumnya diwartakan, seorang guru di Klungkung berinisial I Putu S (57), mencoba mengakhiri hidup dengan meminum cairan obat nyamuk
Kapolsek Banjarangkan AKP Nikolaus Sina Ruing mengungkapkan, kejadian itu terjadi Senin (23/8/2021) pagi.
Putu S sempat pamit ke istrinya (Ni Wayan S) untuk pergi ke sekolah mengendarai mobil Suzuki Katana.
Sekitar 2 jam kemudian, sang istri, Ni Wayan S yang juga seorang guru menelpon suaminya (Putu S).
Baca juga: Pakai Bulu Mata Palsu dan Cat Kuku Warna-Warni, Ni Komang M Kembali Ditangkap Satpol PP Klungkung
Lalu Putu S mengaku sudah berada di Goa Jepang, Desa Banjarangkan.
Putu S mengaku kembali karena sekolah sepi, dan saat itu ia juga mengaku telah meminum racun serangga (Baygon).
" Mendengar hal tersebut, istrinya (Ni Wayan S) menyusul ke Goa Jepang. Sampai disana Putu S sudah lemas tersandar dalam jok mobil dan mobil dalam keadaan terparkir dan terkunci," ungkap Nicolaus.
Lalu Ni Wayan S menghubungi ambulans, dan Putu S segera dibawa ke rumah sakit Graha Bhakti Medika, Desa Negari, Banjarangkan.
Beruntung Putu S segera mandapatkan pertolongan medis, hingga kondisinya mulai membaik.
" Berdasarkan keterangan saksi, dugaan awal Putu S nekat mengakhiri hidup karena tekanan pekerjaan sekolah karena semuanya dilakukan dengan sistem daring," jelas Nikolaus.
DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan.
Terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri.
Jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.(*)
Artikel lainnya di Berita Klungkung