Berita Badung
Meski Pandemi, Pembeli Siberian Husky Tetap Ramai, Bisa Hasilkan Omzet Rp25 Juta Per Bulan
Di tengah pandemi Covid-19 dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu, ternyata bisnis anjing ras masih menjanjikan.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Karsiani Putri
Kendati demikian, meski anjing terdengar mahal, namun biaya pakan juga banyak.
Pasalnya anjing yang dipelihara tersebut hanya diberikan makanan dog food dan daging ayam mentah.
"Untuk pakan juga menghabiskan banyak sampai Rp3,5 juta biaya pakan untuk 9 anjing indukan selama sebulan. Namun jika untuk anak -anak biayanya bisa lebih banyak, untuk support kegemukan juga," jelasnya.
"Tapi kalau vitamin beda lagi, ada vitamin bulu, kutu dan yang lainnya. Itu beda lagi, sehingga pemeliharaannya gampang-gampang susah. Jika bulunya sudah lebat, pemeliharaan bulu juga penting," bebernya.
Dia mengatakan, dari awal ternak anjing atau sejak 2012, dia sudah menjual ratusan ekor anjing.
Kendati demikian di tengah pandemi Covid-19 kata Ngurah Januari masih ada saja masyarakat yang membeli anjing.
"Orang Bali banyak yang memelihara anjing jenis husky ini. Mungkin dipelihara dan diajak bermain untuk anak-anak," katanya.
Pecinta anjing ras khususnya jenis Siberian Husky perlu memerhatikan beberapa tips untuk merawat jenis anjing berbulu tebal.
Selain perawatan pemilihan anjing juga penting sesuai kebutuhan.
Ngurah Januari mengatakan, pemilihan anjing yang bagus bergantung pada indukan anjing.
Jika indukan bukan anjing super dengan kualitas bagus, maka akan berpengaruh pada anakan anjing.
Selain itu dari postur tubuh juga berbeda meski jenis anjing yang sama.
Dia mengatakan, seperti Siberian Husky jika yang biasa bulu anjing tersebut tidak lebat, seperti anjing yang super atau pilihan.
Memelihara Siberian Husky, kata Ngurah Januari, tidaklah sulit, asal memahaminya. Dia mengaku tidak ada tips khusus dalam merawat anjing husky.
"Kalau sudah dari dalam hati merawat dan suka, pasti akan menjadi telaten, terutama merawat bulunya," jelasnya.