Berita Badung
Meski Pandemi, Pembeli Siberian Husky Tetap Ramai, Bisa Hasilkan Omzet Rp25 Juta Per Bulan
Di tengah pandemi Covid-19 dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu, ternyata bisnis anjing ras masih menjanjikan.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA- Di tengah pandemi Covid-19 dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu, ternyata bisnis anjing ras masih menjanjikan.
Seperti halnya Breeder anjing Siberian Husky asal Desa Getasan, Kecamatan Petang, Badung, I Gusti Ngurah Januari Artha mampu memperoleh omzet sampai Rp25 juta per bulan.
Tempat anjing ras jenis Siberian Husky itu mulai dikembangkan sejak 2012 dengan nama OWZ Bali Kennel.
Dari sekedar hobi kini dirinya bisa menghasilkan pendapatan dari mengembangbiakkan anjing tersebut.
Ngurah Januari mengatakan, dirinya tertarik mengembangbiakkan anjing ras tersebut karena jenis anjing husky termasuk anjing yang unik dibanding anjing lain.
Dia mengaku Siberian Husky menyerupai serigala, bahkan bulunya lebat dan memiliki warna mata yang biru.
BACA JUGA: Kisah Sri Rintis 'Kripik Biru' yang Populer di Bali, Khas Berbahan Kepala dan Leher Ayam
"Saya tertarik pada trah anjing ini karena karakternya yang aktif, ditambah dengan struktur anatomi dan warna bulunya yang mirip menyerupai serigala. Bahkan bisa dipelihara bersama keluarga," ujarnya, Senin 23 Agustu 2021.
Dia mengaku tidak sulit memelihara anjing jenis Siberian Husky tersebut, meski anjing tersebut semestinya ada di daerah suhu yang dingin.
Kendati demikian anjing tetap diberikan air es untuk menjaga suhu tubuhnya, termasuk kandang juga dibuat berbahan keramik.
"Sekarang ada 19 anjing yang saya pelihara. Jadi semuanya indukan super. Ada juga masih anakan yang dibeli dari Kalimantan," ungkapnya.
Terkait konsumennya, dia mengatakan, ada dari berbagai macam daerah, seperti Lombok, Jakarta bahkan sampai ke Cina.
Dia mengaku beberapa jenis husky yang dicari ada yang biasa hingga yang super.
"Nah kalau harga berbeda-beda ya. Soalnya bergantung kualitas juga. Jadi dari Rp3,5 juta sampai Rp16 juta," ungkapnya.
BACA JUGA: Kodam IX Udayana Distribusikan Bantuan Beras dari INTI Bali
Kendati demikian, meski anjing terdengar mahal, namun biaya pakan juga banyak.
Pasalnya anjing yang dipelihara tersebut hanya diberikan makanan dog food dan daging ayam mentah.
"Untuk pakan juga menghabiskan banyak sampai Rp3,5 juta biaya pakan untuk 9 anjing indukan selama sebulan. Namun jika untuk anak -anak biayanya bisa lebih banyak, untuk support kegemukan juga," jelasnya.
"Tapi kalau vitamin beda lagi, ada vitamin bulu, kutu dan yang lainnya. Itu beda lagi, sehingga pemeliharaannya gampang-gampang susah. Jika bulunya sudah lebat, pemeliharaan bulu juga penting," bebernya.
Dia mengatakan, dari awal ternak anjing atau sejak 2012, dia sudah menjual ratusan ekor anjing.
Kendati demikian di tengah pandemi Covid-19 kata Ngurah Januari masih ada saja masyarakat yang membeli anjing.
"Orang Bali banyak yang memelihara anjing jenis husky ini. Mungkin dipelihara dan diajak bermain untuk anak-anak," katanya.
Pecinta anjing ras khususnya jenis Siberian Husky perlu memerhatikan beberapa tips untuk merawat jenis anjing berbulu tebal.
Selain perawatan pemilihan anjing juga penting sesuai kebutuhan.
Ngurah Januari mengatakan, pemilihan anjing yang bagus bergantung pada indukan anjing.
Jika indukan bukan anjing super dengan kualitas bagus, maka akan berpengaruh pada anakan anjing.
Selain itu dari postur tubuh juga berbeda meski jenis anjing yang sama.
Dia mengatakan, seperti Siberian Husky jika yang biasa bulu anjing tersebut tidak lebat, seperti anjing yang super atau pilihan.
Memelihara Siberian Husky, kata Ngurah Januari, tidaklah sulit, asal memahaminya. Dia mengaku tidak ada tips khusus dalam merawat anjing husky.
"Kalau sudah dari dalam hati merawat dan suka, pasti akan menjadi telaten, terutama merawat bulunya," jelasnya.
Ia menjelaskan, anjing siberian husky adalah anjing bersifat aktif, maka dari itu sebagai pemilik harus bisa menyediakan tempat dan mengajak jalan-jalan untuk mengeluarkan energinya setiap hari.
"Atau kalau kita tidak ada waktu untuk jalan, mungkin kita sediakan kandang umbaran atau dilepas di pekarangan rumah minimal 30-60 menit, karena tanpa ada aktivitas anjing husky akan merasa jenuh dan dapat berpengaruh pada nafsu makannya," katanya.
Selanjutnya untuk merawat bulu anjing siberian husky yang memiliki bulu tebal, harus memperhatikan saat musim bulunya rontok.
Selain itu juga harus rutin memandikannya dan memberikan vitamin bulu.
"Kita harus nyisir hampir setiap hari. Selain itu kita harus memandikan minimal 1 minggu sekali untuk menambah penampilannya. Jangan lupa shampoo digunakan memang bagus untuk bulu panjang dan vitaminnya. Apa lagi anjing ini suka kondisi dingin. Bayangkan kalau bulunya tebal bisa 4 jam mandikan 1 anjing," jelasnya.
Untuk perawatan kuku dan gigi, lanjutnya, husky yang memiliki kuku kuat harus dipotong secara teratur.
Untuk perawatan giginya, kata dia, bisa disikat pada saat mandi atau grooming.
Hal itu untuk mengurangi plak dan karang gigi yang menumpuk.
Sedangkan untuk perawatan telinga yang harus diperhatikan setiap memandikan atau grooming adalah hindari kemasukan air.
Dia mengaku saat ini ada beberapa anjing, selain miliknya, yang dipelihara.
Anjing jenis siberian husky itu dititip karena anjing stres. Selain itu pemiliknya ada yang ke luar negeri.
"Sifat anjing ini koloni. Dengan adanya banyak anjing, bisa mereda stresnya. Jadi kita latih juga agar kembali normal. Sebenarnya anjing ini tipenya suka bermain, bahkan tidak galak," katanya. (*)