Berita Bali
Wuku Watugunung, Wuku Terakhir Dalam Pawukon Serta Kisah Dibaliknya
Tanpa terasa, sejak hari Senin 22 Agustus 2021 hingga nanti 28 Agustus 2021 adalah wuku Watugunung.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Karsiani Putri
Saat itu (ditinggal bertapa), Dewi Sinta sedang hamil.
Karena raja lama tidak kembali, maka Dewi Sinta dan Dewi Landep menyusul sang prabu ke pertapaan.
Dalam perjalanannya, Dewi Sinta akhirnya melahirkan dan anaknya terlahir di atas sebuah batu.
Bayi itu kemudian diberi nama Watugunung.
Watu yang artinya batu.
Singkat cerita, Watugunung kian lama kian besar.
Namun tabiat anak ini, sangat keras kepala dan suka makan.
Tidak sabaran untuk makan, yang akhirnya terkadang membuat sang ibu kesal.
Sehingga ibunya marah saat memasak.
"Saking kesalnya, ibunya pernah memukul kepala Watugunung dengan siut (pengaduk nasi), sampai terluka.
Watugunung yang marah, lalu meninggalkan kerajaan.
Ia bertapa di hutan dan berhasil mendapat anugerah dari Dewa Brahma, berupa kesaktian yang tak terkalahkan oleh siapapun.
Hanya dikalahkan oleh musuh yang memiliki Triwikrama, yakni tiada lain adalah Dewa Wisnu.
Sejak saat itu, Watugunung menjadi seseorang yang penuh angkara murka.
Ia jumawa dengan kesaktiannya.