Berita Denpasar
Terdampak Pandemi, Mantan Tour Guide Beralih Profesi Jualan Kopi Durian di Wilayah Renon Denpasar
Kondisi pandemi Covid-19 yang membuat ia kehilangan pekerjaannya sebagai seorang Tour Guide yang mengantarkannya sekarang sebagai seorang penjual
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pandemi Covid-19 membuat kebanyakan orang harus beralih usaha agar tetap dapat menyambung hidupnya.
Seperti mantan Tour Guide yang bernama I Putu Alit Pranata Utama (33).
Ide ini tentunya tidak muncul begitu saja. Kondisi pandemi Covid-19 yang membuat ia kehilangan pekerjaannya sebagai seorang Tour Guide yang mengantarkannya sekarang sebagai seorang penjual minuman kopi durian.
Usaha kopi Alit ini diberi nama, Bunny Coffee dengan menu andalannya yakni Kopi Durian.
Baca juga: Pejabat Tinggi di Polresta Denpasar Diganti, Kombes Pol Jansen: Selamat Bertugas Di Tempat Baru
Ketika ditemui, Alit mengatakan sudah menjual kopi durian sejak Bulan November 2020 lalu dengan menggunakan kendaraan roda empatnya.
"Dari bulan November sudah buka usaha perkopian. Sempat pindah-pindah tempat untuk cari pelanggan sempat ke perumahan di daerah Padangsambian, Denpasar.
Ternyata sepi lalu pindah lagi ke dekat Rumah Sakit BROS tapi karena PPKM Satpol-PP tidak memperbolehkan berjualan disana lagi. Hingga akhirnya kembali lagi berjualan di Jalanan Renon," katanya pada, Rabu (25 Agustus 2021).
Menu yang paling best seller memang pada Kopi Duriannya.
Dimana durian yang digunakan bukan berbentuk powder, melainkan buah durian yang sudah dipisahkan dari bijinya.
Untuk kopinya sendiri ia menggunakan kopi three in one mix gula dengan susu.
Penyajian kopi durian ini lebih nikmat disajikan dingin atau menggunakan es cube.
Sebelum menggunakan durian untuk bahan campuran kopinya, Alit sempat melakukan percobaan dengan menggunakan buah avocado.
"Dikarenakan saat ini zamannya sedang kopi manual brew jadi saya mikir apa sih yang unik saya coba untuk kopi. Jadi yang lebih nyeleneh itu duren. Kebetulan rasa masuk dan saya jual. Kita coba-coba dulu pakai avocado dan durian akhirnya pilih durian. Jadi kopi durian itu dihidangkan dengan es," lanjutnya.
Tak jarang customer juga menanyakan kopi durian yang hangat.
Baca juga: Selama Sidak Masker, Sebanyak 6.321 Warga Terjaring di Denpasar, Denda yang Terkumpul Rp178,9 Juta
Hal tersebut membuatnya melakukan kombinasi antara kopi dingin dengan kopi yang panas juga.
Selain kopi, durian ini juga dicampurkan ke beberapa flever minuman lain seperti cokelat, vanila, blueberry, red velvet, moccacino, dan cappucino.
"Karena sasaran saya bukan hanya orang dewasa saja, tapi untuk semua umur jadi duriannya juga saya sediakan untuk flever-flever yang lain. Untuk harga minuman durian dengan flever seperti cokelat, vanila, blueberry, red velvet, moccacino, dan cappucino harganya Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu, kalau kopi durian Rp 12 ribu," paparnya.
Dalam sehari ia pernah menjual hingga 38 cups kopi durian per harinya.
Namun untuk saat ini dikarenakan adanya kebijakan PPKM Darurat, ia mengalami sepinya penjualan. Bahkan ia pernah menjual hanya 4 cups perharinya.
Untuk dapat menikmati kopi durian ini, Tribunners bisa mengunjungi Bunny Coffee mulai puk 08.00 hingga 19.00 Wita.
Alit juga mengatakan, selama ini respons pembelinya pun beragam dengan kopi durian racikannya. Terdapat juga pelanggan yang sampai berkali-kali datang.
Untuk memulai usaha ini, Alit mengeluarkan modal kurang lebih sejumlah Rp 6 Juta.
"Kalau modal dulu bahan tidak banyak. Untuk mini bar nya masuk di Rp 3,5 juta. Kalau alatnya sampai Rp 1,5 juta. Kalau bahan diawal untuk 10 flever sama duriannya hampir Rp 1 juta.
Kalau durian memang musiman. Tapi ada teman supplier durian yang bisa memberikan duren durian saat. Sementara itu, durian ini tahannya sampai 12 jam ketika berada diluar," tutupnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Denpasar