Afghanistan
SOSOK Mullah Abdul Zakir, Mantan Tahanan Guantanamo yang Ditunjuk Taliban Jadi Menteri Pertahanan
Mullah Abdul Qayyum Zakir, yang lahir pada 1973, dibebaskan dari kamp terkenal yang berbasis di Kuba, selama Kepresidenan George W Bush pada 2007.
TRIBUN-BALI.COM, KABUL - Taliban mulai menyusun personel dalam pemerintahan baru di Afghanistan.
Salah satu yang sudah ditunjuk adalah pejabat menteri pertahanan.
Taliban menunjuk seorang mantan tahanan Teluk Guantanamo sebagai penjabat menteri pertahanan.
Inilah Sosoknya
Mullah Abdul Qayyum Zakir, yang lahir pada 1973, dibebaskan dari kamp terkenal yang berbasis di Kuba, yang dikelola oleh AS, selama Kepresidenan George W Bush pada 2007, menurut sumber berita Arab.
Baca juga: INILAH Surat Perintah Taliban untuk Mengeksekusi Warga Afghanistan yang Dituduh Membantu AS
Dia awalnya ditangkap oleh pasukan AS setelah melakukan invasi ke Afghanistan pada 2001. Zakir dikabarkan ditandai dengan nomor delapan saat berada di penjara.
Setelah memberi tahu para pejabat Amerika bahwa dia tidak berniat kembali ke medan perang, dia akhirnya dibebaskan.
Namun setelah dibebaskan, ia diyakini mengarahkan operasi militer di Helmand sebelum mengambil alih sebagai komandan militer umum Taliban.
Pada Selasa (24/8/2021), saluran berita Arab mengutip Al-Jazeera mengutip sumber-sumber Taliban, melaporkan bahwa Zakir sekarang menjadi menteri pertahanan kelompok itu.
Zakir dikatakan sebagai “teman pribadi” Ismail Qaani (kepala pasukan elite Quds Iran), dan sebelumnya telah menerima sistem senjata canggih dari tetangga Timur Tengah itu.
Menurut situs berita Arab Alarby, Zakir bertanggung jawab atas pasukan yang memasuki istana kepresidenan Afghanistan di Kabul awal bulan ini, setelah pemerintahan resmi yang dipimpin oleh presiden Ashraf Ghani runtuh.
Daily Mail melaporkan pada Selasa (24/8/2021), Zakir juga dikatakan sebagai penentang keras pembicaraan damai yang terjadi antara Taliban dan pemerintah Afghanistan sebelum pengambilalihan.
Lahir di Provinsi Helmand, Zakir dilaporkan bermigrasi dari Afghanistan ke Pakistan setelah menyelesaikan sekolah.
Dia bergabung dengan salah satu partai politik yang berjuang melawan pendudukan Soviet di negara itu, yang berakhir pada 1989.
Zakir kemudian bergabung dengan Taliban yang baru terbentuk setelah muncul di bawah kepemimpinan Mullah Omar.