Afghanistan

SOSOK Mullah Abdul Zakir, Mantan Tahanan Guantanamo yang Ditunjuk Taliban Jadi Menteri Pertahanan

Mullah Abdul Qayyum Zakir, yang lahir pada 1973, dibebaskan dari kamp terkenal yang berbasis di Kuba, selama Kepresidenan George W Bush pada 2007.

Editor: Bambang Wiyono
Hoshang HASHIMI / AFP
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid (kiri) memberi isyarat ketika ia tiba untuk mengadakan konferensi pers pertama di Kabul pada 17 Agustus 2021 setelah pengambilalihan Afghanistan yang menakjubkan oleh Taliban. 

Ketika dia ditangkap pada 2001, Zakir adalah wakil kepala baru dari Taliban dan kemudian dikenal sebagai Abdullah Ghulam Rasoul, menurut New York Times.

Pada sidang 2007, Zakir mengatakan kepada pejabat Amerika bahwa dia ingin kembali ke rumah dan bergabung dengan keluarganya, bekerja di tanahnya, dan membantu keluarganya.

“Saya telah melihat gambar-gambar bahwa Afghanistan sedang dibangun kembali, dan saya senang bahwa Amerika sedang membangun kembali negara saya. Saya tidak melihat alasan mengapa saya harus melawan Amerika,” tambahnya dalam persidangan saat itu.

Zakir dikenal karena kemampuan taktisnya di medan perang dan memiliki pengaruh besar di Afghanistan selatan selama pemberontakan Taliban melawan Inggris, AS dan pasukan Barat lainnya.

Zakir dilaporkan ditangkap oleh pihak berwenang Pakistan pada 2010 sebelum dibebaskan tanpa penjelasan.

Pada saat itu, ia diyakini telah menjadi wakil Mullah Omar, setelah penangkapan sebelumnya terhadap mantan komandan kedua Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar.

Mantan komandan Taliban Mullah Abdul Salaam Rocketi, yang kemudian menjadi anggota parlemen Afghanistan, sebelumnya mengatakan bahwa Zakir adalah “komandan medan perang legendaris”.

"Ketenarannya membawanya ke perhatian Mullah Omar, dan keduanya menjadi dekat dari waktu ke waktu," tambahnya.

Mantan komandan lainnya mengeklaim di CS Monitor bahwa Zakir sangat berpengalaman soal aturan Islam.

Dia terluka beberapa kali, termasuk di akhir 1990-an oleh bom yang juga menewaskan empat teman dekatnya.

Berita promosi Zakir muncul setelah Joe Biden mengabaikan permintaan Perdana Menteri Boris Johnson dan sekutu lainnya untuk memperpanjang batas waktu evakuasi Kabul hingga melampaui 31 Agustus.

Taliban memperingatkan tidak akan menoleransi penundaan kepergian pasukan Barat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Taliban Tunjuk Mantan Tahanan Teluk Guantanamo sebagai Menteri Pertahanan Afghanistan yang Baru"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved