Berita Denpasar
Banyupinaruh, Beberapa Penglukatan di Bali Tetap Buka, PHDI Imbau Prokes
Beberapa penglukatan dan pantai di Bali dikabarkan tidak dibuka saat Banyupinaruh hari ini, Minggu 29 Agustus 2021
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Banyupinaruh merupakan rangkaian hari suci, setelah hari suci Saraswati.
Dalam kitab Sundarigama, dijelaskan Banyupinaruh adalah memohon anugerah kepada Dewi Saraswati.
Dengan memohon air suci, agar diberkati kualitas diri.
Dengan mempersembahkan sesajen berupa dua suci, yaitu satu suci di sanggah.
Baca juga: Beberapa Warga di Badung Masih Tetap Banyupinaruh ke Pantai, Saputra: Kita Tetap Koordinasi
Juga satu suci di Saraswati dilengkapi dengan prayascita dan sasayut seperlunya.
Beberapa penglutakan dan pantai dikabarkan tidak dibuka hari ini, Minggu 29 Agustus 2021.
Karena melihat situasi pandemi di Bali yang belum melandai.
Sehingga ditakutkan Banyupinaruh bersama akan menimbulkan klaster baru karena masyarakat yang berkerumun.
Namun ada beberapa destinasi wisata spiritual yang masih dibuka.
Di antaranya, Pura Dalem Pangembak Mertasari, Pura Beji Campuhan Tampaksiring.
Pura Tirta Sudamala Bangli, serta mungkin beberapa lokasi lainnya.
Pengayah Pura Beji Campuhan Tampaksiring, Ketut Sukanadi, mengatakan pihaknya akan menjalankan protokol kesehatan di destinasi religi itu.
"Kami dengan tim sekitar 4-5 orang, akan mengatur pamedek agar tidak berkerumun," ujarnya kepada Tribun Bali.
Demikian juga dengan para pemangku di Pura Dalem Pangembak dan Pura Tirta Sudamala.
Baca juga: Masyarakat Gianyar Patuhi Larangan Saat Banyupinaruh, Kompol Yudistira: Dua Hari Kita All Out
Juga akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Sehingga tidak timbul klaster baru penularan virus Covid-19.
Ketua PHDI Bali, I Gusti Ngurah Sudiana, mengingatkan masyarakat.
Agar jangan sampai Banyupinaruh menambah klaster baru penularan virus Covid-19.
"Kami mengimbau kepada umat Hindu, dalam melaksanakan hari suci Saraswati dan Banyupinaruh.
Hendaknya mengikuti imbauan pemerintah. Khususnya tentang protokol kesehatan," tegasnya.
Kemudian pula, dengan adanya imbauan PHDI dan MDA agar dalam pelaksanaannya hanya melibatkan sedikit personil.
Untuk menghindari kerumunan dan pelanggaran protokol kesehatan.
Baca juga: Masyarakat Gianyar Patuhi Larangan Mandi di Pantai saat Banyupinaruh
"Nah, khusus Banyupinaruh umat yang biasanya ke pantai beramai-ramai.
Kami harapkan dalam pandemi ini melaksanakan Banyupinaruh agar di rumah saja," ucapnya.
Guru besar Agama Hindu ini, menjelaskan bisa dengan membuat dan memakai air kumkuman saja di rumah.
Sehingga tetap aman dari penularan virus Covid-19.
(*)