Berita Bali

Kemarau Panjang, Bali Terancam Kekeringan, Buleleng dan Karangasem Masuk Wilayah Siaga

Adanya kemarau panjang ini membuat kekhawatiran akan datangnya kekeringan lahan pertanian di Bali, Buleleng dan Karangasem siaga

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Rizal Fanany
KERING - Persawahan tampak mengering di kawasan Penatih, Denpasar, Senin 30 Agustus 2021. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, 85 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau, termasuk sebagian wilayah Bali. 

Seperti koordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Karangasem, Palang Merah Indonesia Cabang Karangasem, Komunitas ACT, dan bank.

Instansi swasta, seperti perbankan dan pegadaian, menyatakan siap mendistribusikan air bersih jika ada permintaan dari masyarakat.

Sampai kini belum ada daerah di Kabupaten Karangasem yang mengajukan air bersih ke BPBD/instansi terkait. Petugas bersedia mengirimkan air bersih ke lokasi.

"Yang penting lokasi jelas. Tempat untuk menampung air milik umum. Harapannya saat petugas mengirimkan air, warga bisa menikmati semua.

Seandainya tempat penampung air milik pribadi, harus ada persetujuan," kata Arimbawa seraya mengatakan, petugas sudah mengimbau warga tetap hati-hati.

Untuk diketahui, saat mengalami kekeringan, warga terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan keseharian, seperti memasak, minum, serta cuci pakaian.

Harga air Rp5.000 hingga Rp10.000 per jeriken. Sedangkan harga per tangki mencapai Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu.

Sementara itu, untuk mengantisipasi datangnya kekeringan di musim kemarau panjang, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melakukan beberapa langkah strategis.

Salah satunya dengan membangun beberapa cubang atau bak penampungan air hujan dan embung di beberapa daerah di Bali.

Embung adalah cekungan penampung (retention basin) yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait (sungai, danau).

Embung bertujuan menampung air hujan di musim hujan dan lalu digunakan petani untuk mengairi lahan di musim kemarau.

Selain itu, Pemprov Bali juga telah melakukan berbagai pengadaan pompa air untuk membantu para petani.

“Kita sudah mempersiapkan adanya musim kemarau dengan membangun beberapa cubang atau embung di Bali, dan pengadaan pompa air itu,” kata Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana, Senin 30 Agustus 2021.

Mengenai lokasi dari cubang atau embung tersebut, pihaknya menyebutkan telah membangun di beberapa kawasan di Kabupaten Tabanan, Karangasem, dan Buleleng.

“Cubang-cubang itu ada di Tabanan sebagai sentra ya, ada di Karangasem, ada di Buleleng” kata pria yang merangkap sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bali ini.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved