Corona di Bali

Buleleng Paling Akhir Dapat Vaksin, Dosis Pertama Baru Capai 83.16%, Dua Tempat Isoter Mulai Kosong

Progres vaksinasi dosis pertama di Buleleng per kemarin baru mencapai 83.16 persen atau sudah menyasar pada 481.136 orang

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi vaksinasi - Buleleng Paling Akhir Dapat Vaksin, Dosis Pertama Baru Capai 83.16%, Dua Tempat Isoter Mulai Kosong 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Progres vaksinasi dosis pertama di Buleleng per kemarin baru mencapai 83.16 persen atau sudah menyasar pada 481.136 orang.

Sementara Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) menargetkan vaksin dosis pertama harus diberikan kepada 578 ribu warga Buleleng.

Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, dr Sucipto mengatakan, faktor yang menyebabkan belum tercapainya target vaksinasi dosis pertama ini terjadi lantaran Buleleng sejatinya paling terakhir mendapatkan kiriman vaksin dari Pemprov.

Sebelumnya Pemprov memprioritaskan vaksinasi dilakukan di daerah-daerah pariwisata seperti Badung, Denpasar dan Gianyar.

Baca juga: Sebanyak 120 Kasus Sembuh Covid-19 di Kota Denpasar, Meninggal Dunia 6 Orang

Selain itu, Sucipto menyebut, jumlah penduduk Buleleng juga sangat banyak bila dibandingkan dengan kabupaten lain di Bali.

Pemkab membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk menuntaskan target vaksinasi tersebut.

"Jumlah penduduk Buleleng paling banyak. Kalau dilihat jumlah kumulatif pelaksanaan vaksinasi dosis pertama, Buleleng sejatinya paling tinggi bila dibandingkan dengan kabupaten lain. Namun kami tidak ingin membela diri. Terus terang masih ada sekitar 90 ribu warga kami yang belum tervaksin dosis pertama," ucapnya, Rabu 1 September 2021.

Sucipto mengklaim sudah berupaya mengejar target tersebut, dengan mendatangi satu per satu desa untuk menyisir warga yang belum tervaksin dosis pertama.

Namun, warga yang datang ke lokasi vaksinasi hanya sedikit.

"Kami selalu standby dan buatkan jadwal vaksin di desa-desa. Namun sasarannya banyak yang tidak datang. Kami sudah minta tolong ke tokoh masyarakat di desa, banyak yang mengaku sudah divaksin, ada juga yang tidak ada ditempat," ungkapnya.

Selain itu, Sucipto juga menyebut pihaknya akan menyiapkan langkah lain agar target cepat tercapai. Salah satunya dengan melakukan jemput bola, dari rumah ke rumah.

"Selain mengejar target dosis pertama, kami juga harus fokus pada dosis kedua. Karena herd immunity akan terbentuk setelah dosis penuh. Door to door kemungkinan akan kami lakukan untuk mengejar target vaksinasi dosis pertama itu," jelasnya.

Di sisi lain, kasus Covid-19 di Buleleng, Bali, mengalami tren penurunan.

Hal ini terlihat dari mulai kosongnya tempat isolasi terpusat (isoter) untuk orang tanpa gejala dan gejala ringan (OTG-GR) di asrama siswa SMA dan SMK Bali Mandara.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, kosongnya isoter di SMA dan SMK Bali Mandara ini terjadi sejak dua hari lalu.

OTG-GR saat ini sebagian besar menjalani isolasi di asrama Undiksha Desa Jinengdalem, serta di Rusun Prajurit Kompi Senapan C Batalyon Infanteri Raider 900/SBW.

Untuk di asrama Undiksha, jumlah OTG-GR yang menjalani isolasi berjumlah 86 orang, dari kapasitas 165.

Sementara di Kompi C, jumlah OTG-GR yang menjalani isolasi saat ini berjumlah 62 orang dari kapasitas 244 tempat tidur.

Baca juga: Nakes Covid-19 Bantah Bupati Gianyar, Tunggakan Tahun 2020 Rp 11 Miliar Lebih di Tabanan

Tak Terprediksi

Kendati saat ini jumlah OTG-GR mulai menurun, Ariadi menyebut pihaknya belum dapat memutuskan apakah asrama siswa SMA dan SMK Bali Mandara ini tidak akan lagi digunakan sebagai isoter.

"Sementara asrama SMA dan SMK Bali Mandara tetap disiagakan dulu. Kami belum bisa prediksi apakah kasus akan terus melandai atau bagaimana. Tapi sejak dua minggu belakangan ini kasus terkonfirmasi memang terus mengalami penurunan. Beda dengan Juli lalu kami cukup kewalahan. Mudah-mudahan terus mengalami penurunan," jelasnya.

Dengan mulai menurunnya kasus terkonfirmasi ini, Ariadi menyebut terdapat OTG-GR baru, maka tempat isolasinya akan difokuskan di Asrama Undiksha dan Kompi C.

"Di Asrama Undiksha khusus untuk warga daerah Buleleng Barat dan Tengah. Sementara Kompi C untuk warga daerah Buleleng Timur. Kalau dua isoter itu mulai penuh, baru kami gunakan lagi asrama SMA dan SMK Bali Mandara," ungkapnya.

Sasar ODGJ dan Disabilitas

Empat tempat disediakan Dinas Kesehatan Tabanan untuk vaksinasi yang digelar mulai hari ini sampai lusa.

Sasaran penyandang disabilitas dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Empat tempat tersebar di kecamatan Tabanan, Marga, Selemadeg dan Pupuan.

Total ada 1.740 dosis vaksin jenis Sinopharm yang akan disediakan.

Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan Tabanan, I Nengah Suarma Putra mengatakan, pelaksanaan vaksinasi massal untuk warga disabilitas dan ODGJ akan melibatkan pihak Satpol PP Tabanan.

Ini sebagai antisipasi kalau ada ODGJ yang mengamuk saat divaksin.

Lokasi vaksinasi adalah di SMAN 2 Tabanan, SMAN 1 Marga, SMAN 1 Selemadeg dan SMAN 1 Pupuan.

Suarma mengatakan, Sinopharm adalah vaksin khusus yang didatangkan dari luar negeri.

"Sebagai awal vaksin sudah disiapkan di gedung farmasi, nantinya jika kekurangan sudah pasti akan order kembali ke Pemprov Bali," katanya. (rtu/mpa)

Kumpulan Artikel Corona di Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved