Berita Bali

Pemprov Bali Galakkan Vaksinasi Disabilitas, Ibu Hamil hingga Booster Nakes dan Non Faskes

Pemerintah Provinsi Bali terus berupaya melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap disabilitas dan ibu hamil serta booster bagi tenaga kesehatan

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Kepala Kesehatan Kodam IX/Udayana, Kolonel Ckm dr I Made Mardika bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya saat penyerahan tabung oksigen di Makodam IX/Udayana, Denpasar, Bali, Sabtu 4 September 2021. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali terus berupaya melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap disabilitas dan ibu hamil serta booster bagi tenaga kesehatan. 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya mengatakan sejauh ini sudah 50 persen disabilitas di Bali tervaksinasi.

Namun bukan tanpa kendala, pihaknya harus rajin jemput bola untuk menuntaskan target vaksinasi.

"Pasien disabilitas vakianasi digencarkan jumlahnya 11.320 sampai saat ini, agak sulit mencari harus jemput bola.

Baca juga: Menarik Minat Warga untuk Vaksinasi Covid-19, Polres Klungkung Bagikan Sembako ke Warga yang Vaksin

50 persen dari disabilitas sudah tertangani," kata Suarjaya saat dijumpai Tribun Bali di Makodam IX/Udayana, Denpasar, Bali, Sabtu 4 September 2021.

Upaya Dinas Kesehatan Provinsi Bali terus berlanjut untuk menjangkau sasaran disabilitas.

Dengan menggerakkan sektor organisasi-organisasi untuk mendukung program vaksinasi pemerintah ini.

Di samping disabilitas, ibu hamil juga menjadi sasaran anyar vaksinasi.

Setelah belum lama ini Kementerian Kesehatan merekomendasikan ibu hamil.

Untuk menerima suntikan vaksin jenis Sinovac dan Moderna.

Ditargetkan dalam satu tahun ada 67 ribu ibu hamil dengan usia kehamilan di atas 13 minggu dapat tervaksinasi.

"Vaksinasi ibu hamil juga masih terkendala.

Belum dapat infomasi dan edukasi padahal vaksin tersedia.

Target kami setahun ada 67 ribu dengan usia kehamilan 13 minggu ke atas," paparnya.

Baca juga: Wali Kota Denpasar Jaya Negara Tinjau Vaksinasi Covid-19 di Vihara Satya Dharma Benoa

Sedangkan progres vaksin booster bagi tenaga kesehatan.

Dinas Kesehatan Bali mengaku mendapat kendala dalam vaksinasi tersebut.

Tatkala sebagian dari mereka yang tidak bekerja di fasilitas kesehatan, namun perorangan

Hal itu kini sudah diantisipasi dengan komunikasi bersama organisasi profesi.

"Vaksin booster nakes sudah 68 persen dari total 36 ribu nakes di Bali.

Memang yang belum karena di sektor swasta yang tidak bekerja di faskes belum dapat.

Tapi kami sudah sampaikan kepada organisasi profesi untuk dikoordinir," ucap Kadinkes Bali.

"Mereka yang di faskes rata-rata di atas 70 persen yang pekerja perorangan akhirnya belum terjangkau.

Tapi organisasi profesi mengkoordinir mereka divaksinasi. Mudah-mudahan bisa cepat," jabarnya.

Dalam hal serbuan vaksinasi, Kepala Kesehatan Kodam IX/Udayana, Kolonel Ckm dr I Made Mardika menambahkan.

Baca juga: OJK Bali dan Pegadaian Gelar Vaksinasi untuk Umum dan Disabilitas di Getakan dan Tusan Klungkung

Pihak TNI dalam hal ini Kodam IX/Udayana siap mendukung dan berkolaborasi dengan Pemprov dan Polda Bali.

"Serbuan vaksinasi sudah melebihi target 70 persen sudah lewat.

Sekarang lebih lagi antusias masyarakat karena adanya persyaratan aktivitas di ruang publik harus tervaksinasi.

Untuk itu kami selalu siap mendampingi dan kolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan Polda Bali.

Jangan khawatir stok vaksin lebih dari cukup, syaratnya KTP saja.

Kalau kita vaksin saudara luar Bali tidak vaksin kan sama saja," ujar Made Mardika.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved