Berita Karangasem
Per Hari Ini Status Gunung Agung Diturunkan dari Level Waspada ke Normal, Berikut Penjelasan PVBMG
Berdasarkan analisis dan pemodelan data pemantauan gunungapi secara komprehensif dapat disimpulkan bahwa aktivitas Gunung Agung mengalami penurunan
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Gunungapi Agung dalam periode 1 Januari – 13 September 2021 didominasi oleh asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 20-50 meter dari puncak.
“Erupsi terakhir terjadi pada 13 Juni 2019 pukul 01:38 WITA dan aktivitas permukaan yang terekam kini didominasi oleh hembusan gas vulkanik yang terjadi sesekali dengan intensitas lemah Secara visual dapat teramati jelas terjadi penurunan aktivitas permukaan kawah yang cukup signifikan,” ungkapnya.
Kegempaan dalam periode 1 Januari – 13 September 2020 didominasi oleh gempa Tektonik Lokal, Tektonik Jauh, Vulkanik Dalam, dan Hembusan dengan rincian 7 kali gempa Hembusan, 1 kali gempa Vulkanik Dangkal, 12 kali gempa Vulkanik Dalam, 72 kali gempa Tektonik Lokal, dan 404 kali gempa Tektonik.
Jumlah kegempaan Vulkanik Dalam maupun Vulkanik Dangkal dalam kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir secara umum mengalami penurunan.
Saat ini kegempaan vulkanik yang terekam jumlahnya tidak signifikan.
Hal ini mengindikasikan bahwa pergerakan magma ke permukaan yang terjadi intensitasnya rendah.
Selain itu, gempa tektonik yang terekam tidak berkaitan secara langsung dengan aktivitas gunungapi.
Anomali panas di permukaan kawah terakhir terdeteksi oleh satelit Modis pada bulan Oktober 2019 dan setelah itu anomali panas tidak lagi teramati.
Penurunan temperatur di permukaan kawah ini mengindikasikan penurunan suplai magma ke permukaan secara signifikan.
Data deformasi dalam kurun waktu satu tahun terakhir menunjukkan bahwa perubahan tekanan dalam sistem vulkanik Gunung Agung cenderung stabil dan belum mengindikasikan adanya akumulasi tekanan magma yang baru.(*)
Berita lainnya di Gunung Agung