Berita Badung

Peta Bencana Badung Utara dan Selatan, Musim Hujan Dimulai, Warga Diminta Waspada

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Badung meminta warga untuk waspada dengan potensi bencana alam

Pexels
Ilustrasi hujan deras - Peta Bencana Badung Utara dan Selatan, Musim Hujan Dimulai, Warga Diminta Waspada 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung meminta warga untuk waspada dengan potensi bencana alam.

Musim hujan sudah dimulai dan cuaca ekstrem bisa kapan saja terjadi.

"Jadi musim hujan sudah mulai. Kami menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada akan bencana yang terjadi," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Badung, I Nyoman Netra, Jumat 17 September 2021.

Netra mengatrakan, BPBD Badung sudah melakukan pemetaan wilayah rawan bencana.

Baca juga: Kondisi TPA Sente Overload, DLHP Klungkung Butuh Mesin Pengolah Sampah Residu

Ia meminta masyarakat Badung siap siaga jika terjadi angin kencang maupun hujan lebat.

"Pada saat penghujan kami sudah memiliki rencana kontinjensi longsor terutama daerah utara meliputi kecamatan Petang, Abiansenal dan Mengwi. Sedangkan didaerah kuta utara, Kuta, dan Kuta Selatan kita antisipasi banjir," katanya.

Ia mengatakan wilayah rawan bencana di Kabupaten Badung yakni ada di Kecamatan Petang.

Selain itu, bencana juga sering terjadi di wilayah Kecamatan Mengwi dan Kecamatan Abiansemal.

"Tiga kecamatan ini yang kami antisipasi karena merupakan wilayah perbukitan. Biasanya yang terjadi itu tanah longsor karena terus terjadi hujan," tegasnya kembali.

Ia menagaku sudah berkoordinasi dengan instansi terkait.

Pasalnya, dalam penanganan kebencanaan banyak melibatkan instansi teknis sepeti Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga Pemadan Kebakaran (Damkar).

Selain itu, curah hujan yang tinggi juga mengakibatkan banyaknya sampah kiriman ke pantai-pantai yang ada di Badung.

Sampah yang ada di sungai pada musim hujan akan lebih cepat mencapai pantai.

"Biasanya terpantau sampah yang mendarat di pantai adalah sampah yang hanyut di muara muara sungai ketika hujan terbawa air sepeti ranting maupun dedaunan," kata dia. (*).

Baca juga: Olah Sampah 1 Ton per Hari, TPST3R Dauhwaru Jembrana Dapat Bantuan Satu Kendaraan Pengangkut

Kumpulan Artikel Badung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved