Berita Bangli
Dishub Anggarkan Rp4,7 Miliar Untuk Terangi Jalur Perkotaan, Pemasangan Tiang LPJU di 199 Titik
Kesan Bangli sebagai ‘kota gelap’ nampaknya akan segera berubah. Pemerintah Kabupaten Bangli kini tengah mengalokasikan anggaran
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Kesan Bangli sebagai ‘kota gelap’ nampaknya akan segera berubah.
Pemerintah Kabupaten Bangli kini tengah mengalokasikan anggaran untuk menerangi kawasan kota.
Tak tanggung-tanggung, total anggaran yang disiapkan mencapai miliaran rupiah.
Melalui situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) lpse.banglikab.go.id, diketahui terdapat paket kegiatan pemasangan tiang LPJU dan Instalasi dengan anggaran Rp4,7 miliar.
Kepala Dinas Perhubungan Bangli, Gede Redika saat dikonfirmasi Senin 20 September 2021 membenarkan ihwal kegiatan tersebut.
Ia mengungkapkan dari kegiatan ini direncanakan pemasangan tiang LPJU di 199 titik.
Mulai dari sebelah selatan, tepatnya di Krematorium Bebalang hingga ke utara, yakni tikungan pertama patung Peranda.
“Sementara batas sebelah barat, yakni jembatan di Jalur Kusumayudha. Dan batas sebelah timur yakni di Sasana Budaya,” sebutnya.
Redika menjelaskan, alasan pemerintah melakukan pemasangan tiang LPJU di 199 titik berkaitan dengan pentaan wajah kota, sebagaimana janji Bupati kepada masyarakat Bangli.
Karenanya pemasangan LPJU tersebut memang diprioritaskan untuk wilayah kota, dengan tujuan untuk membedakan antara jalan utama dan jalan pendukung.
“Untuk pola pemasangannya, jarak antara tiang LPJU sepanjang 50 meter yang dipasang di kiri jalan. Mengikuti pola yang sudah ada sebelumnya,” ucap dia.
Baca juga: Hari Pertama Operasi Patuh Agung 2021 di Bangli, Polisi Merazia Polisi
Baca juga: Satgas Tak Mau Gegabah PTM, Tren Kasus Penentu Langkah Bupati Buleleng, Bangli Bersiap Buka Sekolah
Lebih lanjut, anggaran Rp4,7 miliar dialokasikan melalui APBD Perubahan 2021.
Anggaran tersebut untuk tender tiang dan instalasinya saja.
Sedangkan pengadaan lampu, melalui e-katalog dengan anggaran sebesar Rp800 juta.
Pejabat asal Desa Batur, Kintamani itu menambahkan, lampu yang digunakan untuk kegiatan penerangan ini berjenis LED.
Baca juga: Kisah Miris Gadis 16 Tahun di Bangli: Tak Kunjung Haid, Kelakuan Ayah Tiri Terungkap
Sehingga dari sisi cahaya yang dipancarkan lebih terang.
Pun dari sisi pembiayaan diakui lebih hemat.
“Sebelumnya menggunakan lampu merkuri, dan memang kondisinya banyak yang sudah rusak. Mengenai tindak lanjutnya, baik lampu yang kondisinya sudah rusak ataupun masih bagus, belum ada arahan lebih lanjut dari pimpinan,” tandasnya.
(*)