Wisnu Temaja Menggeluti Tanaman Setelah Pensiun, Koleksi Bonsai Seharga Setengah Miliar di Badung

"Jadi saya suka sama bonsai karena jati diri bonsai ada tiga yakni yang pertama adalah karakter, seni dan jati diri," katanya.

Ia mengatakan karakter bonsai dilihat dari kelangkaan, usia, dan jenisnya.

Seni dilihat dari bentuk dan gaya seperti cangkokan, air terjun, formal dan informal.

Pasalnya seni tersebut bergantung hobi setiap penggemar bonsai.

Baca juga: Usai Pensiun, Mantan Pejabat Pemkab Badung Ini Jadi Penghobi Bonsai, Pernah Jual Hingga Rp 150 Juta

"Berbicara masalah jati diri, saya ingin mengangkat bonsai Indonesia bisa terkenal di dunia. Jadi kalau saya senangnya beli dari bakalan. Saya pelihara, setengah jadi hingga menjadi bonsai utuh. Prosesnya yang saya suka dari cabang, anak cabang dan ranting. Jadi itu ada kepuasan batin," bebernya.

Pria kelahiran Denpasar tanggal 11 April 1956 itu mengatakan saat ini ia memiliki sebanyak 80 bonsai berbagai jenis.

Ia mengaku punya bonsai seharga Rp 500 juta.

"Saya punya bonsai Santigi harganya mencapai Rp 500 juta," ujar dia.

"Namun selama ini saya pernah menjual bonsai dari paling murah kisaran harga Rp 3-5 juta dan sebelumnya yang pernah terjual mencapai Rp 150 juta satu pohon," sambung dia.

Hikmat di balik bonsai adalah melatih kesabaran. Lewat bonsai bisa mengubah sifat manusia.

"Saya buktinya, dulu karakter saya disiplin, keras, tegas, namun kini berubah menjadi low profil dan bijak mengingat tenaga juga semakin berkurang" kata dia. (*).

Kumpulan Artikel Badung