Berita Tabanan

Waspada Cuaca Ekstrem di Tabanan, BPBD Peringatkan Potensi Bencana Pohon Tumbang hingga Longsor

Waspada cuaca ekstrem di Tabanan, BPBD peringatkan potensi bencana pohon tumbang hingga longsor

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Irma Budiarti
BPBD Tababan
FOTO ILUSTRASI. Sebuah Bale Mundak milik warga di Banjar Babakan, Desa Sangketan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, mengalami longsor pada Sabtu 9 Februari 2021 sekitar pukul 05.30 Wita. Waspada cuaca ekstrem di Tabanan, BPBD peringatkan potensi bencana pohon tumbang hingga longsor. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Waspada cuaca ekstrem di Tabanan, BPBD peringatkan potensi bencana pohon tumbang hingga longsor.

Seluruh masyarakat diharapkan untuk tetap waspada potensi bencana alam di tengah cuaca ekstrem saat ini.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan mengimbau warga untuk mewaspadai potensi bencana.

terutama pohon tumbang dan longsor dalam beberapa waktu ke depan.

Sebab, sejak memasuki September 2021, sudah ada empat peristiwa pohon tumbang terjadi di Kabupaten Tabanan.

Baca juga: Terkait PTM, Tabanan Masih Menunggu Izin Dari Bupati, Disdik Telah Mengajukan Telaah

Selain pohon tumbang, tanah longsor dan banjir juga harus diwaspadai.

"Mengingat cuaca yang tidak menentu saat ini, kami harapkan seluruh masyarakat untuk mewaspadai terjadinya bencana alam.

Terutama adalah pohon tunbang yang sampai saat ini setidaknya sudah terjadi empat kali," ungkap Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan, I Putu Trisna Widyatmika, Selasa 21 September 2021.

Trisna menegaskan, masyarakat diharapkan tak berteduh di bawah pohon ketika hujan deras terjadi.

Selain pohon tumbang, tanah longsor dan banjir juga harus diwaspadai.

Terlebih lagi cuaca hujan yang terjadi di Kabupaten Jembrana mengakibatkan banjir di sejumlah titik.

"Kemudian, untuk mengantisipasi banjir, silakan pastikan saluran drainase dan irigasi tidak mampet dengan cara melakukan pembersihan," sebutnya.

Selain di jalur lalu lintas maupun kawasan pemukiman, pihaknya juga mengimbau kewaspadaan terhadap efek cuaca ekstrem kepada warga pesisir.

Khususnya para nelayan untuk sebisanya menunda aktivitas ke tengah laut saat gelombang tinggi.

Baca juga: Operasi Patuh Agung Digelar 14 Hari, Polres Tabanan Fokus Tangani Kasus Covid-19 & Atensi Balap Liar

"Kami sesuaikan dengan prakiraan cuaca dari BMKG.

Dan biasanya teman-teman nelayan di kawasan pesisir sudah memiliki akses informasi mengenai kondisi laut dari BMKG.

Jadi bila cuaca lagi tidak bagus sebaiknya tunda dulu aktivitas di tengah laut," tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved