Wawancara Khusus
Bincang dengan Kadis Perhubungan Prov. Bali IGW Samsi Gunarta: Kami Ingin Lakukan Screening Diawal
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bakal menerapkan pemberlakuan sistem ganjil-genap di wilayah Pantai Sanur Denpasar dan Pantai Kuta Badung.
Penulis: Ragil Armando | Editor: Karsiani Putri
Jadi kita kenalkan dulu, sesuatu yang pro dan kontra itu pasti masalah. Tapi kalau sudah tahu nikmatnya, teman-teman di Bali masyarakat yang tertib ya.
Itu nanti secara teknisnya bagaimana di lapangan?
Apakah petugas dari Dishub atau bagaimana?
Jadi begini, idenya gagasannya adalah orang harus menjaga itu adalah pihak-pihak yang memang punya kepentingan langsung terhadap pantai, seperti menjaga pantai, parkir, sebenarnya mereka yang di depan yang mengelola. Jadi jangan pengelolaannya diserahkan kepada orang lain. Tapi kami akan dampingi, pihak Dishub, kepolisian, aparat akan mendampingi.
Kalau misalnya ada terjadi sesuatu atau ada eyel-eyelan setidaknya negara hadir untuk memberikan support kepada teman-teman yang ada di depan. Kalau misalkan sulit, kita akan tambahkan lagi. Tapi intinya kami harus bersinergi, karena ini kan tanggung jawab bersama. Pandemi ini kan urusan bersama, kalau kita mau atur, ya atur bersama.
Jadi, nanti ada pecalang, Dishub, kepolisian, gabungan gitu ya?
Ya, gagasannya begitu.
Pak Kadis, ini kan ada jam-jam tertentu, sejauh mana efektif?
Pertimbangan apa itu?
Jadi kita tahu, bahwa masyarakat ke pantai itu kan pilihan pada jam-jam yang menyenangkan di pantai. Nah, kemudian kita juga tahu kalau dibiarkan ini juga akan penumpukan atau shock wave alias gelombang kejut kita sebutnya.
Baca juga: Harus Dikaji Sebelum Terapkan, Rencana Penerapan Ganjil-Genap di Sanur dan Kuta
Baca juga: Kasus Sembuh Covid-19 di Kota Denpasar Capai 95,75 Persen, Kasus Aktif Hanya 1,69 Persen
Baca juga: Umat Hindu Papua Gelar Pitra Puja untuk Pratu Ida Bagus Putu Swaman yang Gugur Tertembak KKB
Nah, ini sekarang situasinya kalau kita biarkan tidak terkontrol, susah kita aturnya. Pandemi ini sudah setahun lebih masak mau terus-terusan.
Sekarang ayo bersama-sama disiplin. Harapannya, kalau semua menjaga bisa ya, wong di desa adat bisa, di resepsi bisa, masak di tempat pariwisata nggak bisa.
(*)