Berita Jembrana
Kadis Kesehatan Jembrana Akui Laju Penambahan Kasus Covid-19 di Jembrana Kini Sangat Minim
Kepala Dinas Kesehatan Jembrana I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengaku bahwa laju penambahan kasus Covid-19 di Jembrana sangatlah minim.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Kepala Dinas Kesehatan Jembrana I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengaku bahwa laju penambahan kasus Covid-19 di Jembrana sangatlah minim.
Tidak ada penambahan besar selama beberapa waktu belakangan.
Upaya menekan jumlah kasus Covid-19 di Jembrana pun jauh lebih baik.
Hal ini tentu saja menjadi kabar baik, sekaligus juga dengan mengurangi tempat isolasi seperti sekolah yang digunakan menampung pasien sebelumnya.
“Sudah kosong untuk sekolah. Laju penambahan sangat minim. Ini merupakan kerjasama yang baik antar semua pihak,” ucapnya Senin 27 September 2021.
Menurut dia, untuk pengganti tempat isolasi sekolah, maka Satgas Covid-19 Jembrana tetap menggunakan hotel, puskesmas dan isolasi di desa.
Dimana penambahan sekolah, memang sejatinya dikarenakan adanya pembludakan kasus yang terjadi beberapa bulan lalu.
Namun, pihaknya tidak akan lengah dan tetap berfokus pada pemaksimalan vaksinasi atau 100 persen dosis I dan II.
“Kami berharap vaksinasi bisa 100 persen. Karena sampai hari ini, vaksinasi dosis pertama masih mencapai 217.696 orang atau 94,38 persen dari total target sasaran sebanyak 230.654 orang warga. Vaksin dosis kedua sudah mencapai 149.467 orang,” paparnya.
Oka Parwatha mengaku, maka dari itu pihaknya juga bekerjasama dengan instansi lain untuk rutin menggelar operasi yustisi.
Terutama dukungan dari rekan Polri yang dilakukan di depan Polres Jembrana.
Dimana dari informasi rekan kepolisian bisa menjaring sebanyak 28 orang.
Sebanyak 25 orang telat menjalani vaksin kedua sesuai jadwal dan tiga orang belum vaksin.
Warga yang terjaring operasi, langsung menjalani pemeriksaan kesehatan dan vaksin di Klinik Polres Jembrana.
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka SMA/SMK Jembrana Sepakat Digelar 4 Oktober 2021
Baca juga: Bupati Jembrana Tamba Paparkan Dua Ranperda, APBD Perubahan dan Perusda
“Kebanyakan yang tidak mau vaksin karena terpengaruh hoax, jadi saat melakukan vaksinasi petugas menekankan upaya preventif dan edukasi,” bebernya.
(*)