Berita Gianyar

Sudah Dibuka, Pendapatan Gianyar dari Objek Wisata Rp 2 Juta Per Hari

Pemkab Gianyar akhirnya membuka objek wisata, dari sejumlah objek yang dikelola baru sekitar Rp 2 juta per hari biasa

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Kepala Dinas Pariwisata Gianyar Anak Agung Gde Putrawan. Pemkab Gianyar akhirnya membuka objek wisata, dari sejumlah objek yang dikelola baru sekitar Rp 2 juta per hari biasa. 

Kata dia, tingkat kunjungan, setiap hari sudah ada. Namun jumlahnya masih sedikit, karena itu, pendapatan yang diterima pemerintah masih kecil.

Kata dia, wisatawan lebih banyak berkunjung saat hari libur, yakni Sabtu dan Minggu.

Dimana di hari-hari tersebut, pendapatan baru Rp 4 juta sampai Rp 5 juta. Sementara di hari biasa, rata-rata hanya Rp 2 juta. 

"Pendapatan kita rata-rata weekend, beberapa kali hasil monitor kami, Rp 4 juta sampai Rp 5 juta masuk ke pendapatan daerah dari retribusi objek wisata.

Nah untuk hari biasa, catatan kita sangat berfluktuasi. Tentunya rata-rata Rp 2 juta- Rp 1,7 juta lah.

Dari semua yang dikelola Pemda, 6 DTW, Tirta Empul, Goa Gajah, Gunung Kawi Tampaksiring, Gunung Kawi Sebatu, Yeh Pulu, Candi Tebing Tegalinggah.

Yang mendominasi sementara masih Tirta Empul dan Goa Gajah, setelah itu baru Gunung Kawi," ujarnya.

Terkait informasi akan dibuka pariwisata internasional, Agung Putrawan mengatakan, pihaknya sendiri memang sempat mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno ketika berkunjung ke Desa Batuan, Sukawati, Gianyar.

"Saat itu beliau berstatmen bahwasanya rencana ini masih dibawa di rapat kabinet. Itu beliau berencana di bulan Oktober akan buka wisman.

Akan tetapi tentunya beliau mewanti wanti dengan statmen beliau untuk Covid terkendali.

Baca juga: Kerajinan di Gianyar Harus Naik Kelas, Menparekraf Sandiaga Dorong UMKM Bangkit

Apabila sudah terkendali dan hasil rapat daripada kabinet di pusat sudah memutuskan kita berharap sih sesungguhnya.

Sangat berharap astungkara nantinya di Oktober ini bisa dibuka," harapnya.

"Kita sesungguhnya lebih 2 tahun ini telah mempersiapkan diri, industri atau usaha pariwisata kita sesungguhnya sudah mempersiapkan diri menuju nantinya health tourism wisata sehat.

Dari beberapa parameter atau yang diwajibkan nantinya dibukanya pariwisata ini tentunya mindset atau calon wisatawan dipastikan akan memperhatikan kesehatan.

Yang tadinya pariwisata itu aman nyaman tentunya sekarang plus aman nyaman sehat," ujarnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved