Berita Denpasar
UPDATE: Perempuan yang Nekat Akhiri Hidup di Penatih Denpasar Dikenal Pendiam
Perempuan yang diketahui berasal dari Banjar Selasih, Tegallalang, Gianyar, Bali ini ditemukan tergantung di pintu kamar saat rumah tengah sepi
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ni Wayan SD (39) yang ditemukan meninggal gantung diri di rumah Jalan Kaswari Ujung, Nomor 19, Kelurahan Penatih, Denpasar Timur dikenal pendiam.
Perempuan yang diketahui berasal dari Banjar Selasih, Tegallalang, Gianyar, Bali ini ditemukan tergantung di pintu kamar saat rumah tengah sepi.
Menurut keterangan kakak ipar pelaku I Gusti Ayu PA (54) saat ditemui Tribun Bali di lokasi atau TKP, ia mengatakan Ni Wayan SD memang dikenal pendiam.
"Dia orangnya gak banyak bicara, dikenal pendiem," ujar I Gusti Ayu PA (54) kepada Tribun Bali, Minggu 3 Oktober 2021 sore.
Baca juga: TRAGIS! Tak Kuat Dengar Pawisik, Perempuan di Penatih Denpasar Akhiri Hidup dan Tinggalkan Pesan Ini
Lebih lanjut, Ni Wayan SD yang memiliki dua orang anak dari hasil pernikahan dengan Komang DP sering diam dan tidak terlalu banyak bicara.
I Gusti Ayu PA mengatakan sebelum ia dikabarkan oleh adiknya yang juga suami Ni Wayan SD, dirinya masih berada di rumah di wilayah Abiansemal, Badung, Bali.
"Saat dapat informasi saya langsung ke rumahnya, tak lihat di lokasi sudah ramai orang, ada warga, ada petugas kepolisian juga," lanjutnya.
"Pas saya masuk, saya lihat dia (Ni Wayan SD) sudah ada di depan garase. Dia pakai celana pendek, pakai baju biru terlentang disini (menunjuk garase mobil)," tambahnya.
Saat mengecek nadi ditangannya, ia meyakini jika adik iparnya tersebut sudah meninggal dunia.
"Saya sempat megangin tangannya sudah gak ada. Anaknya kurus, kecil, keriting, agak coklat (kulitnya)," terang I Gusti Ayu PA menyebutkan ciri-ciri fisik adiknya.
Sementara itu ditanya mengenai masalah, kakak ipar Ni Wayan SD memastikan tidak ada masalah apapun.
"Dia gak ada masalah sama keluarga atau dengan lainnya. Suaminya juga tahu (tidak ada masalah), dia sayang jadi tahu betul," pungkas Gusti Arniti.
Tak Kuat Dengar Pawisik
Seperti diwartakan, seorang perempuan berinisial Ni Wayan SD berusia 39 tahun di Denpasar nekat mengakhiri hidupnya.
Ni Wayan ditemukan tergantung di kusen pintu kamar di rumahnya di Penatih, Denpasar, sekitar pukul 20.00 Wita, Sabtu 2 Oktober 2021.
Baca juga: Laka Tunggal di Jalan Drupadi Denpasar, Dinda Sempat Tak Sadarkan Diri
Kondisi nahas Ni Wayan yang sudah dalam kondisi tergantung tersebut pertama kali ditemukan oleh sang anak, I Putu NG (17).
Anak pelaku sempat heran karena pintu kamar ibunya terkunci. Saat dipanggil, ibunya tidak menyahut.
"Anak korban (pelaku red) saat hendak membuka kamar ibunya sambil memanggil, tapi tidak ada sahutan.
"Saat masuk ke kamar ibunya, anak korban (pelaku red) heran pintu kamar terkunci," ujar Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi, Minggu 3 Oktober 2021.
Karena pintu kamar ibunya tidak bisa dibuka, anak pelaku mulai memiliki firasat kurang baik telah terjadi sesuatu.
Anak pelaku yang curiga kemudian membuka pintu kamar yang terkunci dengan mendobrak berkali-kali hingga pintu terbuka.
Berhasil mendobrak pintu, betapa kagetnya Putu mendapati ibunya sudah dalam keadaan tergantung di kusen pintu kamar menggunakan kain selendang warna putih.
"Melihat hal itu, anak korban (pelaku red) lalu inisiatif menurunkan jasad ibunya yang tergantung menggunakan kain selendang," imbuhnya.
Sukadi menambahkan, anak pelaku lalu membopong sang ibu ke garase rumah sambil meminta tolong warga setempat.
Putu juga menghubungi sang ayah, Komang DP dan memberitahu kejadian tersebut.
Selang setengah jam kemudian, satu unit ambulans datang untuk mengantar pelaku ke RSUD Wangaya, Denpasar.
Baca juga: Soal Perda yang Atur Aktivitas Gepeng, Kasatpol PP Denpasar: Kita Dilarang Memberi Mereka Uang
Tim Identifikasi Polresta Denpasar juga meluncur guna melakukan olah TKP.
Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi menuturkan petugas yang melakukan olah TKP menemukan ada surat wasiat yang ditulis oleh Ni Wayan SD.
'Pak tiyang tidak kuat mendengar pawisik, kalau tiyang meninggal tolong bakar dan abenkan dengan daun buah bunga dan air. Bilang sama keluarga di selasih Jero Sri, tidak kuat mendengar pawisik. Priasan di dompet', isi surat wasiat.
"Di lokasi, petugas menemukan surat wasiat yang mengatakan korban nekat mengakhiri hidup karena tidak kuat mendengar pawisik," pungkasnya.(*)
DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan.
Terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri.
Jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
(*)