Berita Bali

Penerbangan Internasional Dibuka 14 Oktober, Bandara Ngurah Rai Siapkan Bilik Tes PCR untuk Wisman

Kondisinya Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali siap untuk melakukan penerbangan komersial rute internasional ketika memang nantinya memang

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Ilustrasi - Suasana kedatangan penumpang domestik di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali sudah siap jika pada 14 Oktober 2021 mendatang dilakukan uji coba penerbangan komersial rute internasional secara terbatas.

"Kondisinya Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali siap untuk melakukan penerbangan komersial rute internasional ketika memang nantinya memang dibuka.

Mengenai tanggal tentunya kami menyesuaikan dengan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah," ujar Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Taufan Yudhistira, Senin 4 Oktober 2021 saat dihubungi tribunbali.com.

Kesiapan tersebut baik dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) di terminal internasional, kesiapan utilities fasilitas umum yang ada, hingga kesiapan protokol kesehatan baik di terminal kedatangan maupun keberangkatan internasional.

Baca juga: Penerbangan Internasional Dibuka 14 Oktober 2021, Menparekraf: Masih Ada yang Harus Difinalkan

"Fasilitas utilitas kami siap yang memungkinkan penerbangan internasional dilakukan dengan protokol-protokol kesehatan yang nantinya ditetapkan oleh Kemenkes.

Penyesuaian rencana prosedur protokol kesehatan seperti telah menyiapkan bilik pengambilan sampel swab berbasis PCR dan holding room atau ruang tunggu untuk penumpang menunggu hasilnya," paparnya.

Bilik pengambilan sampel swab berbasis PCR disiapkan sebanyak 20 unit dan lokasinya berada di dalam area kedatangan terminal internasional sebelum pemeriksaan Keimigrasian.

"Kita siapkan 20 bilik. Sementara kapasitas holding area untuk 300 penumpang, tetapi holding area berada setelah pemeriksaan Bea Cukai," tambah Taufan.

Untuk flow atau alur kedatangan penumpang rute internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Taufan menyampaikan calon penumpang sebelum tiba di sini harus sudah mempersiapkan dokumen persyaratan yang dibutuhkan untuk masuk ke Indonesia.

Misalnya telah menyiapkan e-visa, e-cd (customs declaration), menginstal aplikasi PeduliLindungi (jika masuk dalam regulasi) serta mengisi data-data yang dibutuhkan, hasil negatif swab berbasis PCR dan lain-lain.

Hal tersebut perlu disiapkan terlebih dahulu guna mempercepat flow atau alur proses di terminal kedatangan, karena mereka harus melakukan registrasi di sebuah komputer yang telah disiapkan dan mengisi sejumlah data disana.

"Kami di kedatangan menyiapkan 10 hingga 20 komputer untuk penumpang melakukan registrasi disana dan perlu menyiapkan sejumlah dokumen sebelum tiba.

Lalu melakukan tes PCR, masuk ke pengecekan keimigrasian dan bea cukai. Kemudian menunggu hasil PCR di holding room," imbuh Taufan.

Setelah hasil tes PCR dinyatakan negatif, baru penumpang tersebut menuju kendaraan carter yang memang disiapkan kerjasama dengan hotel tempat mereka menginap dan melakukan karantina mandiri selama 8 hari.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved