Serba Serbi
Dewa Surya Beryoga, Berikut Makna Tilem dalam Kepercayaan Hindu
Dalam Kakawin Bharata-yuddha diungkapkan bahwa malam gelap atau Tilem berkaitan dengan malam penuh duka setelah pertempuran dahsyat
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hari ini, Rabu 6 Oktober 2021 bertepatan dengan hari suci Tilem. Berbarengan pula dengan Kajeng Kliwon.
Dalam lontar Sundarigama, disebutkan bahwa hari suci Tilem juga merupakan waktu yang sakral.
Sebab merupakan peralihan antara waktu berakhirnya paroh gelap dan awal dari paroh terang.
Kemudian pada saat Tilem diyakini bahwa Dewa Matahari beryoga.
Baca juga: Kajeng Kliwon Enyitan Berbarengan Tilem Kapat & Buda Kliwon Gumbreg, Hari Baik untuk Muspa & Malukat
Disebutkan pula dalam Sundarigama, pada saat Tilem merupakan waktu yang baik untuk melebur segala bentuk noda, kotoran, kepapaan, penderitaan dan bencana yang menimpa diri manusia.
Dalam Kakawin Bharata-yuddha diungkapkan bahwa malam gelap atau Tilem berkaitan dengan malam penuh duka setelah pertempuran dahsyat.
Hal ini berkaitan dengan kisah dalam epos Mahabharata.
Dimana dikisahkan bahwa Panca Pandawa meninggalkan perkemahan mereka untuk mencari penyucian.
Dengan jalan mengunjungi tempat-tempat keramat. Lalu sekitar pukul tiga dini hari, terjadi pertanda-pertanda tidak baik.
Dan tidak lama kemudian, seorang bintara datang membawa berita duka tentang anak laki-laki Pandawa. Atau Sang Panca Kumara beserta saudara laki-lakinya yang ditinggalkan di perkemahan. Kabarnya mereka meninggal dunia.
Malam gelap itu, menjadi malam yang penuh duka dan maut. Sehingga kiranya berkaitan dengan peristiwa yang terjadi pada malam gelap, atau Tilem dalam Kakawin Bharata-yuddha itu.
Dapat dikatakan bahwa Tilem merupakan waktu sakral dan sekaligus waktu rawan.
Oleh sebab itu, pada saat Tilem maka umat Hindu diharapkan melakukan persembahyangan di sanggah, pura atau bahkan di atas tempat tidur.
Dengan mempersembahkan sesajen berupa sasayut widyadhari dan melakukan yoga semadi pada malam harinya.
Baca juga: Tilem Kapat Bertepatan dengan Kajeng Kliwon, Lakukan Ini untuk Kedamaian