Berita Denpasar
BREAKING NEWS - Puncak Palebon Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung, Gunakan Bade Setinggi 16 Meter
Hari ini, Jumat, 8 Oktober 2021 merupakan puncak pelaksanaan palebon Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung dari Griya Gede Keniten, Sanur, Denpasar
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Selanjutnya lembu dan bade diarak menuju ke patunon di kawasan Pantai Matahari Terbit.
Baca juga: Ditangkap Saat Menempel Sabu di Sesetan Denpasar, Yulian Terancam 12 Tahun Penjara
Ribuan masyarakat memadati pinggir jalan menyaksikan pengarakan bade ini.
“Kami mengurangi sekali atau meminimalisir peserta. Acara diatur per grup. Satu grup jalan, setelah lengang jalan yang lainnya,” kata Sidharta Putra.
Menurutnya, jika tak berbarengan dengan pandemi, upacara ini kemungkinan dihadiri oleh puluhan ribu orang.
“Karena banyak yang bakti kepada beliau di Griya Jro Gede Sanur. Beliau punya 1.000-an pegawai bersama keluarganya. Namun kita tetap batasi, yang penting palebon Ida bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Saat masih walaka, Ida merupakan tokoh pariwisata dan merupakan pionir pariwisata Bali dari Sanur, Denpasar.
Berbagai penghargaan telah Ida dapatkan terkait pengabdiannya dalam dunia pariwisata.
Sidharta Putra menuturkan, saat masih walaka Ida bernama Ida Bagus Tjetana Putra.
Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung lahir di Sanur, 26 Mei 1934.
“Beliau adalah tokoh pariwisata Bali dari Sanur. Sanur merupakan pionir pariwisata di Bali dan beliau pionir pariwisata Sanur sehingga otomatis juga pionir pariwisata Bali,” kata Sidharta Putra.
Saat aktif di dunia pariwisata, Ida sempat menjadi ketua PHRI Bali pada tahun 1985 – 1995 dan sebagai Ketua Lions Club Bali pada tahun 1994 – 1995, termasuk ketua Yayasan Pembangunan Sanur.
Ida juga aktif dalam berbagai organisasi seperti PHRI Bali, Kadin Bali, PATA Bali, Apindo Bali, serta Lions Club International.
Juga menjadi founder dari Santrian Group yang bergerak dalam sektor perhotelan, restoran, serta properti.
Selanjutnya, Ida madiksa sebagai pedanda pada tahun 2009 lalu.
Selalu aktif bergerak di bidang adat dengan melakukan pembenahan beberapa pura, serta mengabdi kepada umat sesuai tugasnya sebagai pedanda.