Bali

Cerita dari Bu Wayan yang Hanya Hasilkan Rp10.000 Per Hari, Hanya Harap Semua Normal Kembali

Pemerintah berjanji untuk membuka kembali Bandara Internasional Ngurah Rai untuk penerbangan Internasional pada14 Oktober mendatang. 

Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN BALI / ARINI VALENTYA CHUSNI
Potret Bu Wayan, Penjual Akseoris di Pantai Batu Bolong 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Arini Valentya Chusni

TRIBUN-BALI.COM - Bu Wayan sudah berjualan aksesoris di Pantai Batu Bolong  selama empat tahun terakhir. 

Selain aksesoris seperti gelang-gelang dan pernak pernik lainnya, ia juga menjajakan jasa pijat dan kepang rambut. 

Dirinya datang dari Kintamani dengan harapan memperbaiki perekonomian keluarga dengan berjualan aksesoris, tiba-tiba pandemi datang menghantam. 

Rencananya untuk bisa mendapatkan sedikit uang untuk menghidupi keluarga harus pupus. 

Pandemi membuat semuanya harus terhenti. 

Wisatawan urung ke Bali untuk menghindari virus Corona. 

Perekonomian Bali seakan terhenti. 

PPKM berjilid-jilid dilewati,

Namun, secercah harapan terlihat. 

Baca juga: BREAKING NEWS! Evaluasi Perkembangan PPKM, Luhut Tegaskan Pemerintah Ketatkan Syarat Masuk Bali

Beberapa hari lalu, pemerintah mengabarkan untuk membuka penerbangan Internasional ke Bali.

Hal ini tentu merupakan kabar baik warga Bali, termasuk dirinya. 

Pemerintah berjanji untuk membuka kembali Bandara Internasional Ngurah Rai untuk penerbangan Internasional pada14 Oktober mendatang. 

Desas-desus itu pun terdengar hingga ke telinganya. 

Perihal kabar tersebut, Ia berharap janji pembukaan pariwisata segera terlaksana. 

Ia hanya berharap agar semuanya kembali normal.

Saat ditemui Tribun Bali Senin 11 Oktober 2021, Ia sedang duduk di pinggir pantai sembari membuat gelang-gelang untuk dijual. 

Baca juga: BPPD Badung Harap Pembukaan Pariwisata Internasional Menyesuaikan Karakteristik Masa Liburan Wisman

Pekerjaan apa pun ia lakukan demi menafkahi kedua putri kembarnya.

Sebelum pandemi, Wayan bisa meraih untung yang lumayan akan perkerjaannya ini.

Tetapi saat pandemi melanda, Wayan hanya bisa mengelus dada.

“Saya hanya dapat untung Rp. 10 Ribu per barang, itu pun kalau pembeli tidak menawar,” pungkasnya saat diwawancarai Tribun Bali pukul 17.10 wita.

Kreatifitas yang dimiliki Wayan tidak perlu diragukan lagi, ia merajut sendiri aksesoris yang ia jual seperti gelang tangan.

Ia hanya berjualan di Pantai Batu Bolong, sehingga pada saat gencar-gencarnya PPKM kemarin, Wayan tidak bisa berjualan karena banyak tempat wisata yang tutup.

Kebanyakan yang membeli aksesoris yang Wayan jual berasal dari wisatawan lokal, tetapi juga ada turis mancanegara yang membelinya.

“Mudah-mudahan memang benar akan dibuka penerbangannya, sehingga pariwisata kembali pulih. Astungkara saya berterimakasih banyak kepada pemerintah kalau benar dibuka,” tutup Wayan.(*)

Artikel terkait Pariwisata Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved