Klungkung
Cemoohan yang Diterima Pawang Hujan Jro Pasek, Sang Pawang Yakini itu Bagian dari Rwa Bhineda
Jro Pasek ramai dibincangkan, setelah aksinya menjadi pawang hujan saat pelebon Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Harun Ar Rasyid
" Saya sudah menjadi pawang hujan sejak tahun 2008. Saat itu mulai mendapat banyak pawisik," ungkap Jro Pasek mengawali ceritnya.
Ia mengungkapkan, sebelumnya dirinya sebenarnya seorang pekerja swasta di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Dirinya bertugas membawa makanan ke maskapai, dan pekerjaan itu dilakoninya sampai tahun 2008.
"Dari pawisik itu saya diminta berhenti bekerja. Tapi saya berpikir logis juga, kalau tiba-tiba berhenti bekerja nanti tidak dapat pesangon."
"Nah, tiba-tibalah perusahaan menawarkan ke karyawan untuk pensiun dini. Ini sangat kebetulan dan saya anggap ini takdir saya."
"Saya ambil formulir untuk pensiun dini itu," ungkap Jro Pasek sembari merapikan gelang yang banyak dikenakan pada kedua tangannya.
Baca juga: Kisah Hidup Jro Pasek, Berhenti Jadi Pegawai di Bandara Hingga Memilih sebagai Pawang Hujan
Menurutnya pawisik itu berupa bisikan, dan itu yang diyakni oleh Jro Pasek.
Sampai akhirnya ia menemukan takdirnya sebagai seorang pawang hujan. Ia sempat menyangkal jika dikatakan sebagai tukang terang. Menurutnya dirinya lebih tepat jika disebut sebagai pawang hujan.
" Agar masyarakat mengetahui, tukang terang dan pawang hujan itu berbeda."
"Jika tukang terang, sebelum acara biasanya jauh-jauh hari sudah menyiapkan sarana dan ritual agar mencegah terjadinya hujan."
"Jika pawang hujan, saat terjadi hujan pun bisa turun untuk mengendalikan hujan itu agar reda. Itu yang saya yakini," jelasnya.
Walau mulai viral saat Pelebon Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung, menurutnya yang paling berkesan justru ketika dirinya menjadi pawang hujan dalam pelebon permaisuri dari tokoh Puri Agung Klungkung pada tahun 2014 silam.
Upacara itu menjadi salah satu pelebon terbesar yang pernah ada, yang melibatkan ribuan warga.
" Setelah saat itu saya mulai dikenal. Banyak yang meminta jasa saya di acara yadnya seperti pernikahan, Rsi Gna, hingga acara-acara pemerintahan. Khususnya yang banyak itu di acara TNI dan kepolisian," jelasnya.
Ciri khas dari Jro Pasek saat menjalankan aksinya yakni, dengan menggambar telapak tangannya menggunakan media rokok yang menyala.