Program Ketahanan Pangan di Badung, Polsek Abiansemal Kelola 26 Are Lahan Tidur

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Polsek Abiansemal mulai melakukan kegiatan ketahanan pangan di tengah pandemi covid-19 masih melanda Bali.

Bahkan untuk meningkatkan perekonomian, masyarakat diminta untuk mengolah lahan yang ada dengan cara berkebun.

Sektor pertanian saat ini dipandang sedikit sekali terkena dampak saat adanya pandemi covid-19.

Bahkan dengan adanya pertanian masyarakat bisa bertahan hidup dengan hasil kebun yang dimiliki.

Baca juga: Beri Bantuan Bibit dan Pupuk, Kapolres Badung Buat Ladang Tidur Jadi Ladang Produktif

Sebagai motor atau penggerak pertanian, Polsek Abiansemal pun kini ikut men-support petani dengan memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif.

Hal itu dilakukan agar masyarakat tetap mau bertani dan memanfaatkan lahan yang ada.

Bahkan saat ini Polsek Abiansemal mengolah sebanyak 26 are lahan milik warga di Abiansemal.

 Semua itu berada di Subak Citra Bongkasa dengan luas 6 are dan di Desa Sedang 20 are.

"Kami tidak memilih lokasi, jadi dari hasil koordinasi wilayah ini yang siap. Saat kita koordinasi kita sampaikan bahwa kita memiliki program ini," kata Kapolsek Abiansemal Kompol Ruli Agus Susanto S.H., M.H saat ditemui usai penanaman perdana di Subak Citra Bongkasa Selasa 12 Oktober 2021.

Adapun tanaman yang ditanam yakni jagung dan edaname. Bahkan pihaknya juga memberikan pupuk dan bibit kepada para petani.

"Kita berharap, ini sebagai percontohan. Karena disini kita sebagai motor saja. Bahwa program ketahanan pangan ini masih sangat perlu, selebihnya pandemi belum berakhir dan dampaknya masih dirasakan," jelasnya.

Lebih lanjut dirinya mengaku pertanian ini sangat penting.

Pasalnya pariwisata sangat berdampak dengan adanya pandemi tersebut.

"Jadi sebaiknya lahan-lahan yang ada, yang bisa diolah kami olah.

 Itu makanya kami memberikan edukasi dan motivasi kepada masyarakat dengan kami aparat kepolisian ikut hadir di sawah bersama petani," bebernya.

Baca juga: Sidak di Pasar Badung dan Jalan Sulawesi, Beberapa Pemilik Toko Tidak Menyediakan Prokes yang Layak