Berita Denpasar
Putu Jayni Belajar 10 Bulan untuk Persiapan SKD CPNS Kota Denpasar, Kepala BKPSDM Khawatir Ada Calo
Putu Jayni Belajar 10 Bulan untuk Persiapan SKD CPNS Kota Denpasar, Kepala BKPSDM Khawatir Ada Calo
Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kota Denpasar digelar mulai Kamis, 14 Oktober 2021.
Sebelum mengikut SKD, berbagai persipan dilakukan para peserta, termasuk belajar dengan berbagai cara.
Salah satu peserta SKD, Putu Jayni Kalyana Suaryasa (24) mengaku sudah mempersiapkan diri sejak Januari 2021 lalu.
Putu Jayni adalah salah satu peserta CPNS Kota Denpasar yang kembali mencoba peruntungan setelah sempat gagal saat seleksi CPNS tahun 2019 lalu.
“Saya melakukan persiapan sejak Januari 2021, lumayan lama, sudah 10 bulan persiapan. Tahun ini saya ikut yang kedua karena tahun 2019 lalu gagal,” kata perempuan asal Jungutbatu, Nusa Lembongan yang tinggal di Sanur ini.
Ia menambahkan, proses belajar yang dia lakukan lebih fokus pada evaluasi kekurangan saat tahun 2019 lalu.
“Yang mana kurang, sekarang dimantapkan lagi. Kalau untuk persiapan, mungkin lebih siap sekarang karena sudah pernah ikut dulu,” kata Gek Nana, panggilan akrabnya.
Seperti kebanyakan peserta, dia juga belajar dari buku tes CPNS. Kebetulan buku tes CPNS tersebut dia dapatkan dari kakaknya yang telah menjadi PNS.
Selain dari buku, Gek Nana juga memanfaatkan media sosial khususnya Instagram untuk mencari soal-soal latihan SKD.
Tahun ini, dia melamar pada formasi Auditor di Inspektorat Wilayah I Denpasar.
Pelamar lain, Kadek Ayu (26) mengaku saat ini merupakan pengalaman pertama ikut tes CPNS.
Kadek Ayu mengaku sudah lolos passing grade untuk tes SKD, dimana ia mendapat nilai total 350, dengan syarat passing grade yakni 311.
“Saya berharap bisa maju ke tahap selanjutnya. Karena nanti akan ada perangkingan lagi bagi yang lolos SKD ini untuk bisa ikut SKB,” katanya.
Adapun lokasi untuk pelaksanaan SKD ini yakni di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bali, Jalan Hayam Wuruk No. 152, Sumerta Kelod, Denpasar, Bali.

Kepala BKPSDM Kota Denpasar, I Wayan Sudiana mengatakan pada hari pertama pelaksanaan SKD ini, satu peserta tak membawa perlengkapan berupa e-KTP.
Sehingga yang bersangkutan tidak diperbolehkan ikut tes dan dinyatakan gugur.
“Padahl kami sudah wanti-wanti persyaratan yang wajib dibawa salah satunya KTP. Tadi gelombang pertama ada yang tidak bawa KTP, sehingga gugur dan tidak bisa ikut ujian,” kata Sudiana saat diwawancarai di lokasi tes.
Selain itu, Sudiana juga mengatakan kecil kemungkinan terjadi kecurangan dalam pelaksanaan SKD ini.
Hal ini dikarenakan ada tes pencocokan wajah peserta dengan di dokumen yang diunggah sebelumnya.
Selain itu, sebelum masuk ke ruang ujian, peserta juga tidak diperkenankan membawa apa-apa selain kartu ujian.
“Hampir tidak ada peluang melakukan kecurangan karena kami cek semua. Tidak boleh pakai cincin, ikat pinggang sampai anting. Sehingga tidak akan bisa melakukan kecurangan,” katanya.
Khawatirkan Calo
Sementara itu, hasil tes dari peserta juga ditayangkan secara live di akun youtube BKPSDM Kota Denpasar.
Dari awal peserta mulai mengerjakan hingga selesai, nilai akan terus live di youtube sehingga semua orang bisa mengaksesnya termasuk pendamping ataupun orang tua peserta.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala BKPSDM Kota Denpasar, I Wayan Sudiana.
“Ini bukti transparansi kami. Live skor bisa langsung dilihat di Youtube. Dulu kami sediakan layar monitor, sekarang karena pandemi tidak lagi untuk menghindari kerumunan, sehingga kami tayangkan di Youtube,” kata dia.
Meskipun demikian pihaknya khawatir dengan calo yang mengaku bisa meloloskan peserta menjadi PNS.
Padahal menurutnya saat ini semua sudah dilakukan oleh sistem sehingga mustahil untuk direkayasa.
“Yang kami takutkan ada beberapa masyarakat yang tidak percaya jika ini murni dan percaya kepada calo. Masih ada yang kena dan masih terjadi bahkan ada yang orang tuanya PNS juga kena,” katanya.
“Kami mewanti-wanti masyarakat agar jangan percaya calo, karena pasti penipuan itu. Percaya sama kemampuan diri dan persiapkan dengan matang saja. Siapapun tak bisa membantu termasuk Pak Wali Kota tidak bisa. Hanya kemampuan diri yang bisa membantu,” katanya.

Untuk pelaksanaan tes ini dilaksanakan dalam tiga sesi setiap harinya, dimana setiap sesi diikuti oleh 200 orang peserta.
Terdapat tiga ruangan untuk pelaksanaan tes, yakni ruang pertama berkapasitas 100 peserta, ruang kedua 60 peserta dan ruang ketiga 40 peserta.
SKD CPNS di Kota Denpasar akan digelar hingga 25 Oktober 2021 mendatang.
SKD ini akan diikuti oleh 6.651 peserta yang sebelumnya sudah lolos seleksi administrasi.
Semua peserta tersebut akan memperebutkan sebanyak 123 formasi.
Setelah mengikuti SKD, peserta yang lolos akan dirangking untuk mengikuti tahap berikutnya yakni Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
Adapun yang berhak ikut SKD yakni setiap satu formasi akan diperebutkan oleh 3 pelamar atau 369 orang.
“Meskipun sudah lolos passing grade pada SKD ini, tapi akan tetap diranking. Yang berhak ikut SKB adalah tiga kali jumlah formasi atau 369 orang,” katanya. (*)