Berita Bangli

KESAKSIAN Keluarga Korban Longsor:Antari Telat Selamatkan Diri,Dia Lari Gendong Lionel Tertimpa Batu

Keluarga korban tanah longsor di Desa Terunyan menceritakan kisah pilu korban Ni Kadek Wahyu Antari (25) dan Lionel Adi Putra (8) yang meninggal dunia

Tribun Bali/Rizal Fanany
Suasana desa pasca longsoran bukit akibat gempa di kawasan Desa Trunyan, Kintamani, Bangli, Bali, Minggu, 17 Oktober 2021 

Dandim Bangli, Letkol Inf I Gde Putu Suwardana mengatakan, proses pengerjaan dilakukan sejak pukul 09.00 Wita.

Proses pembersihan menggunakan dua alat berat, berupa loader dari Dinas PUPR Provinsi Bali, dan Excavator milik TNI.

"Pembersihan terpaksa dilakukan secara putus-lanjut. Karena masih terjadi longsor susulan akibat angin," ucapnya.

Baca Juga: POTRET TERKINI Desa Trunyan Kintamani Pasca Gempa 4.8 SR Mengguncang Bali 

Baca Juga: DAFTAR Nama 9 Warga Korban Gempa yang Dibawa ke RSU Bangli 

Dandim menambahkan, saat ini titik longsor yang menutup akses jalan Desa Buahan menuju Desa Abang Batudinding sudah terbuka.

Alat berat berupa loader pun sudah dikerahkan ke titik longsor selanjutnya yang berada di wilayah Desa Abang Batudinding. Sementara excavator masih di perbatasan Buahan-Abang Batudinding untuk membersihkan material batu besar.

"Loader itu membantu pembersihan material yang kecil. Namun sekarang proses pemberishan terhambat, karena ada batu besar," ujarnya.

Sementara Kapolres Bangli, AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan mengungkapkan, ada tiga kegiatan yang dilakukan hari ini dari pihak TNI-Polri.

Mulai dari proses pembersihan material longsor untuk membuka akses jalur darat. Kegiatan ini sudah dilakukan sejak pukul 9.00 Wita.

Kegiatan pembersihan juga sudah dilakukan secara manual, dengan menggeser anggota TNI-Polri ke Desa Terunyan.

"Selain itu Bu Kapolda juga sudah mendropping sembako kepada masyarakat," ujarnya.

Kapolres menambahkan, pihaknya telah meminta pada masing-masing perbekel desa yang terdampak longsor, untuk mendata warganya yang menjadi korban.

Karena saat ini sudah ada berbagai sumbangan dari berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta.

"Jadi data dari desa ini untuk distribusi sembako sangat diperlukan," jelasnya.

Disinggung soal kebutuhan warga yang paling mendesak, Kapolres mengatakan yang pertama berupa makanan.

Selain itu juga kebutuhan berupa moda, untuk akses melintasi danau. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved