Berita Gianyar
Topeng Arsa Wijaya Diminati Pasar Singapura hingga Amerika
Topeng kayu asal Bali diminati warga asing luar Indonesia, dari Singapura hingga Amerika
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Yang kemudian didiamkan selama setahun. Agar serat air di dalamnya keluar dan memunculkan warna yang bagus.
"Biasanya waktu untuk proses pembuatan topeng modern menghabiskan waktu sekitar 1-2 bulan. Apalagi jika alur kayunya sulit," ujarnya.
Sedangkan untuk proses kayu pule, dari menebang sampai memahat dan selesai.
Bisa menghabiskan waktu sampai satu bulan, tujuannya serat kayu dari pule agar keluar.
Dan nanti ketika dikirim ke luar negeri tidak rusak atau bahkan sampai mengeluarkan rayap.
Lalu proses pengecatan hingga melapis sampai 75 lapis dilakukan agar hasilnya maksimal.
"Kalau prosesnya tidak bagus, biasanya topeng yang dicat berkali-kali akan menghasilkan karya yang tidak bagus dipandang," jelasnya.
Bahkan terkadang saat dikirim ke luar negeri bisa retak hasilnya. Topeng buatannya diekspor ke beberapa negara, termasuk ke Negeri Paman Sam, Amerika Serikat.
"Kalau di Amerika, biasanya ditarikan untuk acara Halloween," sebutnya.
Orang asing memang banyak yang menyukai kebudayaan Bali, termasuk menyukai topeng bahkan hingga rangda.
Baca juga: Kisah Mistis Topeng Celuluk di Puri Ubud, Pernah Dibawa ke Kanada dan Seolah-olah Hidup
Dimana warga asing melihatnya (topeng) saat pagelaran upacara atau kesenian di Bali.
Termasuk juga melihat tarian topeng bondres, yang ada tokoh rakyat dipakai untuk komedi.
Untuk topeng yang diperjualbelikan, pihaknya tidak melakukan ritual apapun.
Sedangkan saat mengerjakan topeng yang digunakan untuk sesuhunan, seperti barong dan lain sebagainya.
Maka tentu dicarikan hari baik, seperti Kajeng Kliwon. Lalu, setiap proses pembuatannya selalu mencari hari baik.