Berita Gianyar
Topeng Arsa Wijaya Diminati Pasar Singapura hingga Amerika
Topeng kayu asal Bali diminati warga asing luar Indonesia, dari Singapura hingga Amerika
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Mulai dari ketika menebang kayu, memahat, mengecat, dan sampai finishing. Agar topengnya lebih memiliki taksu.
"Kami mendapatkan kayu pule, kebanyakan di kuburan dan di pura-pura karena banyak kayu pule yang berumur puluhan tahun," katanya.
Sementara untuk kayu waru, didapatkan dari Karangasem dan Tabanan.
"Nah biasanya kalau untuk membuat topeng sesuhunan, pasti ada upacara khusus yang dilakukan oleh pendeta (sulinggih)," jelasnya.
Sedangkan topeng modern yang diekspor tidak ada upacara khusus. Kayu pule, kata dia, biasanya didapatkan dari pengepul kayu.
Baca juga: Made Kara Belajar Topeng Secara Autodidak dan Dirikan Rumah Topeng untuk Belajar Gratis
Baik itu dari Perancis, Italia, Maroco, Jepang, China, Portugal, Australia, hingga Singapura.
Namun sayangnya, selama pandemi akibat Covid-19 banyak dari Amerika dan Jepang yang batal.
Lanjutnya, banyak pelanggan topeng menyukai topeng barong dan rangda karena Bali identik dengan kesenian barong.
"Tapi kesukaan warga asing berbeda-beda juga, ada yang suka topeng modern selain topeng klasik," sebutnya.
(*)