Made Kara Belajar Topeng Secara Autodidak dan Dirikan Rumah Topeng untuk Belajar Gratis

I Made Kara (60) mendirikan rumah topeng dan mendidik anak-anak membuat topeng secara gratis.

Tribun Bali/Rizal Fanany
I Made Kara menunjukkan topeng yang dibuatnya di salah satu stand pameran UMKM Denpasar Festival di Alaya, Denpasar, Rabu (4/11/2020) . Pameran UMKM ini digelar untuk pemulihan ekonomi akibat dampak Pandemi Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Seorang seniman tari dan tabuh, I Made Kara (60), mendirikan rumah topeng dan mendidik anak-anak membuat topeng secara gratis.

Rumah topeng ini ia beri nama Rumah Topeng Atapukan de Kara.

Ditemui dalam pameran UMKM di basement Dharmanegara Alaya, Lumintang, Denpasar, sebelum membangun rumah topeng, dirinya terlebih dahulu belajar membuat topeng secara autodidak.

Ia memulainya dengan melihat-lihat topeng, lalu mencoba membuat sendiri dan akhirnya berhasil.

Baca juga: Jaga Ketahanan Pangan Denpasar, Aksi Kolaboratif Harus Segera Dilakukan

Baca juga: Lamaran Nikah Ditolak, Janda Paruh Baya Dibakar Kekasih di TPA, Sebelum Meninggal Sebut Nama Agus

Baca juga: Gantikan Sosok Galih Ginanjar, Barbie Kumalasari Unggah Foto Mesra Bareng Penyanyi Cowok Ganteng Ini

Setelah berhasil membuat beberapa topeng, ia pun mulai mengajak anak-anak khususnya di wilayah Sanur, Denpasar untuk belajar membuat topeng.

"Akhirnya setahun lalu berdirilah rumah topeng ini yang beralamat di Jalan Tukad Bilok, gang 5 nomor 5, Sanur," katanya, Rabu (4/11/2020) siang.

Untuk belajar membuat topeng ini pun tak dipungut biaya alias gratis.

Kara menyediakan semua bahan termasuk pahat.

"Anak-anak saya tuntun belajar dari pengalaman saya. Kalau sudah selesai dibawa ke rumah masing-masing, jadi hak milik sehingga mereka senang," katanya.

Selama setahun ini sudah ada 15 orang anak yang belajar di rumah topeng.

Namun dikarenakan pandemi, anak-anak ini melanjutkan pembelajaran di rumah masing-masing.

"Yang masih aktif datang ke tempat saya yang asli Sanur saja 5 orang. Saya juga pamerkan beberapa hasil karya anak-anak di sini," katanya sembari menunjukkan topeng karya binaannya.

Belakangan banyak juga yang menyatakan keinginannya untuk bergabung, namun karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, dirinya mempendingnya.

Untuk membeli bahan pembuatan topeng bagi anak-anak ini, ia menyisihkan dari hasil penjualan topeng yang ia buat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved