Gempa Bali

Penanganan Gempa Bumi, Kapolda Bali : Bahu Membahu Buka Akses Jalan dari Titik-titik Longsoran

Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra memberikan atensi maksimal terhadap penanganan dampak bencana alam gempa bumi

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Harun Ar Rasyid
istimewa
Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra memberikan atensi maksimal terhadap penanganan dampak bencana alam gempa bumi khususnya di wilayah Kabupaten Bangli dan Karangasem, Bali.

Ratusan personel jajaran Polda Bali dikerahkan bersinergi dengan jajaran TNI, Badan Penanggulanagan Bencana Daerah serta Pemerintah Daerah memberikan bantuan penanganan dampak gempa bumi.

Pasalnya, akses jalan yang menghubungkan wilayah antar dusun sempat terhambat salah satunya karena adanya bongkahan batu besar material yang terbawa tanah longsor.

Seperti disampaikan Kapolda Bali saat dijumpai Tribun Bali di Kanwil Bea dan Cukai Bali Nusra Ngurah Rai, pada Senin 18 Oktober 2021.

"Personel kita kerahkan sedikitnya 100 anggota, baik di Bangli maupun Karangasem, kami bekerjasama dengan stakeholder lainnya, unsur TNI, BPBD Pemda, saling bahu membahu membuka akses jalan, seperti ada hambatan bongkahan batu besar yang mudah-mudahan hari ini sudah bisa dibuka," ujarnya.

Baca juga: Pasca Gempa 4.8 SR, Warga Jatituhu Karangasem Sementara Tidur di Tenda

Baca juga: KISAH Nyoman Dasi, Pria Buta yang Selamatkan Anak-Istri Saat Gempa: Astungkara Masih Disayang Tuhan

Di samping itu, bantuan-bantuan kepada para korban maupun masyarakat terdampak lainnya juga terus digelontorkan oleh pelbagai pihak.

"Bantuan-bantuan sudah ada, mulai kejadian langsung dropping sembako dan lain-lain kepada korban sudah dilaksanakan, baik dari Pemprov stakeholder BPBD dan unsur lain memberikan bantuan," jelasnya.

Warga Jatituhu Sementara Tidur di Tenda

Ketut Dudun warga  Banjar Jatituhu, Desa Ban, Kecamatan Kubu tidur di tenda untuk sementara. Pria berusia 50 tahun tinggal di tenda karena rumah rusak,  seementara tidak bisa ditempati.

Rumah retak dan bagian atap bocor karena beberapa gentengnya jatuh hingga pecah.

Dudu sapaannya mengatakan, keluarganya tidur di tenda sejak hari sabtu dikarenakan rumah sudah tak bisa di tempati.

"Sekeluarga tidur di tenda untuk sementara. Kalau tidur di rumah khawatir ambruk. Soalnya rumah saya sudah retak," kata Ketut Dudun saat ditmui areal rumahnya di Banjar Jatituhu.

Hal serupa diungkapkan Kadek Wirtawan.

Dirinya bersama keluarganya sementara tinggal di tenda untuk antisipasi hal tak diinginkan.

Mengingat pondasi rumah sudah retak. Dikhwatirkan ambruk karena kondisinya memprihatinkan. Tenda sementara dihuni dua kepala keluarga dab anaknya.

Baca juga: KISAH Nyoman Dasi, Pria Buta yang Selamatkan Anak-Istri Saat Gempa: Astungkara Masih Disayang Tuhan

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved