Berita Bangli
Pengantin Terpaksa Naik Sampan di Bangli, Material Longsor Mulai Dibersihkan
Tanah longsor yang terjadi pascagempa di jalur jalan Desa Buahan menuju Desa Terunyan, Kabupaten Bangli, Bali membuat warga setempat terisolir.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Tanah longsor yang terjadi pascagempa di jalur jalan Desa Buahan menuju Desa Terunyan, Kabupaten Bangli, Bali membuat warga setempat terisolir.
Mereka memanfaatkan sampan melalui Danau Batur untuk keluar dari desa itu termasuk mengantar pengantin baru.
Warga setempat Jero Ciri mengatakan, dia mengunakan sampan melewati Danau Batur saat meninggalkan Banjar Dukuh, Desa Abang Batudinding.
Dia tidak berani melewati jalur darat karena khawatir terjadi longsor susulan.
Baca juga: Gempa 4,8 SR Guncang Bali hingga Picu Tanah Longsor, 2 dari 4 Korban Tertimbun Meninggal
"Saya masih takut untuk melintas," ujarnya, Minggu 17 Oktober 2021.
Akses Danau Batur membutuhkan waktu sekira 30 menit. Ia mengaku sampai pegal mendayung sampan.
"Kalau dari jalur darat, paling nggak sampai 15 menit," tuturnya.
Jero Ciri menggunakan sampan miliknya untuk membeli kebutuhan sehari-hari hingga mengantar warga melaksanakan upacara adat pernikahan di Desa Suter, Kintamani.
Jero Ciri tidak berencana untuk mengungsi.
Sebab ia hanya memiliki tempat tinggal di Banjar Dukuh, Desa Abang Batudinding.
Dia pun tidak mungkin meninggalkan pekerjaan sehari-harinya sebagai petani.
Sementara itu pembersihan material longsor mulai dikerjakan, Minggu 17 Oktober 2021.
Longsor susulan yang masih terjadi menjadi hambatan aparat TNI dan Polri di lapangan.
Alhasil pembersihan dilakukan secara bertahap.
Dandim Bangli, Letkol Inf I Gde Putu Suwardana mengatakan, pembersihan mulai pukul 09.00 Wita menggunakan dua alat berat, berupa loader dari Dinas PUPR Provinsi Bali dan excavator milik TNI.
"Pembersihan secara putus-lanjut. Karena masih terjadi longsor susulan akibat angin," ujarnya. Dandim menambahkan, saat ini titik longsor yang menutup akses jalan Desa Buahan menuju Desa Abang Batudinding sudah terbuka.
Alat berat dikerahkan ke titik longsor selanjutnya di wilayah Desa Abang Batudinding.
Sementara excavator masih di perbatasan Buahan-Abang Batudinding untuk membersihkan batu besar.
"Loader itu membantu pembersihan material yang kecil. Proses pembersihan terhambat karena ada batu besar," ujarnya.
Kapolres Bangli, AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan mengungkapkan, ada tiga kegiatan TNI-Polri.
Mulai dari pembersihan material longsor hingga mendistribusikan bantuan sembako kepada masyarakat.
Kapolres telah meminta kepada perbekel desa yang terdampak longsor untuk mendata warganya yang menjadi korban.
Karena saat ini sudah ada sumbangan dari berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta.
"Data dari desa ini diperlukan untuk distribusi sembako," jelasnya.
Soal kebutuhan warga yang paling mendesak, Kapolres mengatakan yang pertama berupa makanan.
Selain itu, akses melintasi danau.
Baca juga: UPDATE: Kerugian Materiil Akibat Gempa di Bangli Diperkirakan Mencapai Rp 800 Juta
Kodam IX/Udayana menerjunkan puluhan anggota batalyon untuk menangani dampak bencana alam gempa bumi di wilayah Bangli dan Karangasem, Sabtu 16 Oktober 2021.
Kapendam IX/Udayana Letkol Kav Antonius Totok Y.P, S.I.P, menjelaskan, Kodam IX/Udayana menerjunkan prajurit dari Kodim 1626/Bangli, Yonzipur 18/YKR sebanyak 2 SST Satuan Setingkat Pleton.
Dari 2 SST Yonzipur 18/YKR terbagi menjadi 1 SST berkekuatan 30 orang menangani bencana di Desa Trunyan.
Mereka dipimpin Letda Czi Edi Widodo yang mengerahkan 1 unit truk NPS dan 1 unit dump truk.
Sedangkan 1 SST berkekuatan 30 orang lagi dipimpin Mayor Czi Marbun bergerak di Kabupaten Karangasem tepatnya di Desa Ban, Kecamatan Kubu. Selain itu pihaknya menyiagakan 1 SSK dari Yonif 900 Raider/SBW sebagai satuan cadangan penanggulangan bencana.
"Upaya maksimal terus dilakukan sebagai langkah mengatasi dampak bencana lebih luas seperti dari Kodim 1626/Bangli sampai saat ini terus membantu pembersihan jalan yang terkena longsor," kata Kapendam IX/Udayana, Sabtu 16 Oktober 2021.
Kepala BNPB Tinjau Lokasi
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito meninjau lokasi gempa di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Bangli, Minggu 17 Oktober 2021.
Gempa yang melanda wilayah Provinsi Bali dengan Magnitudo M4,8 pada Sabtu 16 Oktober 2021 menyebabkan kerusakan di sejumlah titik dan jatuhnya korban jiwa.
Daerah yang memiliki dampak cukup besar yakni berada di Kabupaten Bangli dan Kabupaten Karangasem.
Rombongan kepala BNPB terlebih dahulu mengujungi posko di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem untuk memastikan proses penanganan berjalan baik.
"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam terhadap korban, semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ujar Ganip.
Dia juga memastikan seluruh kebutuhan dasar korban terpenuhi.
Untuk mempercepat proses penanganan darurat, BNPB memberikan bantuan kepada pemerintah setempat berupa 443 paket lauk pauk, 152 paket tambahan gizi, 60 paket makanan siap saji.
Juga 20 unit tenda keluarga untuk masing-masing pemerintah daerah yakni Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Bangli.
Ganip juga berpesan agar warga tetap tenang.(mer/zae/ian).
Kumpulan Artikel Bangli