Berita Bali

Undang Leak, Begini Cara Dewa Mangku Dalang Samerana Saat Mendalangi Calon Arang

Kisah Dewa Mangku Dalang Samerana menjadi dalang wayang calon arang memang unik dan berliku

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Dewa Mangku Dalang Samerana. Kisah Dewa Mangku Dalang Samerana menjadi dalang wayang calon arang memang unik dan berliku. 

Leak dalam kamus Bali-Indonesia berarti jadi-jadian dengan menggunakan ilmu hitam. Namun ada pengertian lain dari leak atau liak, yang berarti linggih aksara.

Yang maknanya lebih luas dan kompleks, dibandingkan arti leak sebagai penekun ilmu hitam saja.

Dalam mengundang leak pun, kata dia, sejatinya harus ada beberapa bebantenan wajib seperti banten pengaradan desti.

“Sebenarnya jangan dipikir leak itu hanya jelek saja, semua sudah sesuai sastra. Ada namanya Dasaksara atau dasa aksara (10 aksara).

Dasaksara diturunkan menjadi Pancaksara (5 aksara), lalu menjadi Dwiaksara, Rwabinedha, dan aksara tunggal Ongkara,” jelasnya.

Kemudian dasar mempelajari ilmu leak ini adalah Dasaksara itu. Pada dasarnya mempelajari ilmu leak adalah bertujuan mencapai surga bahkan moksa.

Namun memang kerap ada yang menyalahgunakannya untuk berbuat tidak baik. Sehingga di Bali dikenal istilah pangiwa dan panengen.

“Kanan-kiri tentu sama-sama memiliki fungsi untuk keseimbangan dunia ini,” tegasnya.

Sesuai ajaran Tri Kona, yakni ada kelahiran, kehidupan, dan kematian.

“Kalau tidak ada leak, atau ibarat saja peleburan. Maka semua akan terus hidup, tentu itu tidak seimbang,” ucapnya.

Baca juga: Memedi Hingga Leak, Ini Beberapa Mahluk Menakutkan di Bali yang Masih Banyak Dipercaya

Kehidupan dan kematian sama-sama penting, demi keseimbangan bhuana agung dan bhuana alit di bumi ini.

Maka dari itulah, ilmu leak atau liak ini seharusnya dilestarikan, khususnya yang bertujuan baik.

“Sama halnya, ilmu leak ini memberikan balian pekerjaan menyembuhkan,” katanya.

Lanjutnya, walau ia belum pernah melihat dan hanya merasakan kehadiran leak saja. Biasanya ada beberapa pertanda yang bisa dirasakan.

Yakni adanya angin tiba-tiba di suatu tempat. Terkadang pula ada bau anyir, busuk, dan bau harum atau bau yang berbeda dan khas.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved