Berita Politik

Politisi Bali Gede Pasek Suardika Nyatakan Mundur dari Posisi Sekjen DPP Partai Hanura

Politikus gaek asal Bali, Gede Pasek Suardika alias GPS memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai kader dan Sekretaris Jenderal DPP

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ragil Armando
Gede Pasek Suardika alias GPS mundur sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Hanura. 

Pemilu legislatif tahun 2014 merupakan titik navigasi baru bagi pria yang pernah menjadi pemenang piagam Penghargaan dari Kepolisian Daerah Bali atas partisipasi sebagai pengawas eksternal dalam proses penerimaan calon Taruna AKPOL dan BINTARA Polri TA tersebut dengan menjadi seorang senator dengan mengantongi 132.887 suara.

Pasek menjadi pengurus inti Partai Demokrat, saat sahabat akrabnya yaitu Anas Urbaningrum menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat hasil Munas di Bandung

Bahkan pasangan Anas-Pasek seperti duet maut di langit perpolitikan Indonesia, saat partai politik berlambang Mercy itu di puncak kejayaannya beberapa tahun silam.

Pasek adalah orang dibalik kemenangan sejumlah kepala daerah, khususnya di Bali.

Puncaknya adalah mengantarkan kemenangan pasangan SBY-JK pada pilpres 2004 di Bali.

Banyak ide dan masukan suami Evie Lestari Andajani yang menjadi keputusan penting Partai Demokrat saat dia masih memiliki relasi dan loyalitas yang baik dengan SBY.

Termasuk duduknya SBY sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat antara lain bermula dari usulan Pasek.

Pada pertengahan September 2013, Pasek dicopot jabatannya dari Ketua Komisi III DPR karena ikut serta dalam organisasi masyarakat sekaligus menjabat sebagai sekretaris jenderal yang dibentuk Anas Urbaningrum yaitu Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).

Namun, badai yang menerpa partai mercy membuat Pasek memilih menjaga kesetiakawanan ketimbang merapat pada kekuasaan.

Bersama Anas, Pasek mendirikan Persatuan Pergerakan Indonesia (PPI).

Jalan politik Pasek mulai berbeda dengan Partai Demokrat.

Maka Pasek mulai menjaga jarak dengan Partai Demokrat hingga akhirnya berpisah pasca kongres Surabaya.

Ia juga dipecat dari keanggotaan Partai Demokrat karena masalah yang sama.

Setelah keluar dari partai Demokrat, Pasek kemudian masuk ke partai Hanura.

Pada 3 November 2018 Gede Pasek Suardika mengundurkan diri dari posisi ketua badan pemenangan pemilu (Bappilu) di Partai Hanura.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved