Serie A
Sering Dibekap Cedera, Peran Zlatan Ibrahimovic di AC Milan Mulai Memudar, Benarkah Demikian?
Bahkan Sempre Milan pernah membuat analisis bahwa keberadaan eks Inter Milan itu meningkatkan presentase kemenangan AC Milan dalam setiap laganya.
TRIBUNNEWS. COM - "Habis Manis Sepah Dibuang" kira-kira seperti itulah kenyataan yang dihadapi oleh striker gaek Zlatan Ibrahimovic di AC Milan.
Zlatan Ibrahimovic merupakan kepingan puzzle yang dibutuhkan oleh AC Milan saat kedatangannya di tahun 2020 lalu.
Striker asal Swedia menjadi ajian sukses Stefano Pioli mengentaskan Rossoneri dari keterpurukan.
Bahkan Sempre Milan pernah membuat analisis bahwa keberadaan eks Inter Milan itu meningkatkan presentase kemenangan AC Milan dalam setiap laganya.
Baca juga: Konsistensi Arteta akan Diuji Kala Klub Asal London Utara Berjumpa Leicester City di Pekan Kesepuluh
Satu di antara penyebabnya ialah sang bomber mulai akrab dengan cedera.
Hal ini membuat Ante Rebic dan Olivier Giroud memanfaatkan momentum untuk tampil lebih trengginas.
Hasilnya memang benar, Ibra kerap kali memulai laga dari bench pemain dibandingkan starter di musim ini.
Bek legendaris yang dimiliki Rossoneri, Alessio Costacurta, menilai ada tiga sosok penting dalam permainan AC Milan saat ini.
Ketiga pemain tersebut adalah Brahim Diaz, Theo Hernandez dan Sandro Tonali.
“Tonali adalah simbolnya, tetapi secara umum mereka adalah tim yang sangat solid. Dalam daftar pemain yang tak tergantikan, saya menambahkan Theo Hernandez dan Brahim Diaz."
"Tanpa mereka, AC Milan nampak seperti mesin yang kehabisan bahan bakar,” katanya, seperti yang dikutip dari laman Sempre Milan.
Sebagaimana yang diketahui, Theo, Brahim dan Tonali menjadi pemain yang banyak berevolusi dalam permainan AC Milan era Pioli.
Baca juga: Laga Berat Timas Indonesia U-23 Kala Bentrok Melawan Australia, Begini Kata Shin Tae-yong
Terlebih lagi, proyek AC Milan sejak awal sudah terpampang nyata "percaya proses" untuk masa depan yang lebih baik.
Gampangnya, Zlatan Ibrahimovic merupakan jawaban sementara untuk kebutuhan AC Milan.
Costacurta bahkan menyebut juniornya itu bukan lagi sosok yang dibutuhkan untuk Rossoneri meraih kemenangan.