Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Kapolres Subang Jamin Tak Ada Polisi Terlibat Pembunuhan Subang, Ini yang Bikin Sulit Mengungkap

Lama bungkam terkait update kasus pembunuhan yang terjadi lebih dari 2 bulan tersebut, Polres Subang akhirnya angkat bicara.

Editor: Bambang Wiyono
Tribun Jabar/Dian Herdiansyah
Kapolres Subang, AKBP Sumarni 

Atas komentar salah satu netizen tersebut, akun Polres Subang pun memberikan balasan.

Ditegaskan Polres Subang, pihaknya menjamin tidak ada oknum polisi yang memperlambat pengungkapan kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.

"Kami pastikan tidak ada oknum polisi yg memperlambat kasus ini pak. Karna smua jajaran sat Reskrim sdg bekerja keras dlm menangani kasus ini. Mhon doanya," balas akun Polres Subang.

Baca juga: Update Kasus Subang: Danu Kenal Polisi yang Menyuruhnya Masuk ke TKP, Oknum itu Punya Kunci TKP

Penyebab Pembunuhan Subang Belum Terkuak

Tak cuma warga biasa, seorang kriminolog juga mengurai analisanya perihal penyebab polisi belum juga berhasil mengungkap siapa dalang di balik pembunuhan Tuti dan Amalia.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, ahli kriminolog Yesmil Anwar menjabarkan analisanya terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Ahli dari Unpad itu menyebut, kasus pembunuhan Tuti dan Amalia merupakan kasus yang sulit diungkap.

Baca juga: Update Terkini Kasus Subang: Danu Sebut Ada 1 Polisi Masuk ke TKP Sendirian, Klaim ada Fotonya

"Ya, memang ini pembunuhan berencana, karena sudah jelas mayatnya tidak dibunuh di situ, TKP-nya bukan di sana. Jadi pembunuhan berencana biasanya lebih sulit dalam proses penyelidikannya," ujar Yesmil Anwar saat dihubungi Tribun Jabar pada Sabtu (30/10/2021).

Menurut Yesmil Anwar, untuk mengungkap kasus ini, diperlukan sarana dan prasarana yang menunjang.

Satu di antaranya adalah kelengkapan alat digital forensik.

"Menurut saya, kita agak tertinggal dalam digital forensiknya. Polisi sulit untuk bergerak lebih banyak seperti mengumpulkan saksi, bukti dan sebagainya, karena untuk penegakan hukum selain sudah ada peraturan perundang-undangannya. Penegak hukumnya harus profesional dan harus ada fasilitas, sarana-prasarana untuk itu," kata Yesmil Anwar.

Selain masalah digital forensik, polisi juga diduga kesulitan mengumpulkan keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian.

Hal itu lah yang membuat polisi belum berhasil mengungkap tabir di balik kasus pembunuhan ibu dan anak ini.

Namun, dalam perkara ini menurut Yesmil Anwar, polisi tak perlu mengejar pengakuan.

Sebab, pengakuan tidak akan membuahkan kebenaran materiil.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved