Berita Jembrana
Warga Protes terhadap Pabrik Pengolahan Serabut Kelapa di Banjar Munduk Pengambengan Jembrana
Hal ini seiring dengan protes atas keberlangsungan pabrik pengolahan serabut kelapa di Banjar tersebut. Dimana limbah atau polusi dari aktivitas
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Belasan warga Banjar Munduk, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Selasa 2 November 2021, mendatangi kantor Desa Pengambengan.
Hal ini seiring dengan protes atas keberlangsungan pabrik pengolahan serabut kelapa di Banjar tersebut. Dimana limbah atau polusi dari aktivitas pabrik, mengganggu aktivitas warga.
Kepala Desa Pengambengan, Kamaruzzaman, mengatakan atas keluhan warga dan pihak pabrik itu maka, pihaknya di sini memediasi untuk mencari titik temu permasalahan antara warga dan pabrik. Bagaimana mencari solusi. Desa mengharapkan agar warga guyub rukun aman dan kondusif.
“Setelah ada pertemuan ini, akan ditindaklanjuti lagi dengan pertemuan selanjutnya. Bagaimana memenuhi keinginan warga dan perusahaan pabrik bisa berjalan,” ucapnya.
Baca juga: Transaksi Sabu di Lapangan Pergung Jembrana, Cecep dan Andre Dibekuk Polisi
Salah seorang warga, Pak Cik, mengatakan, bahwa untuk keluhan dari aktivitas itu sejatinya sudah sering disampaikan kepada pengelola pabrik.
Pertama terkait limbah, yang meluber ke jalan dan sawah.
Kemudian, aktivitas kendaraan yang lalu lalang keluar masuk pabrik. Warga sudah sering menyampaikan. Bahkan sudah berulangkali.
“Apakah ini sampai ke pemilik pabrik atau tidak, karena tidak pernah ditanggapi. Kalau saja langsung ditanggapi dan ada solusi, tidak sampai ada pertemuan semacam ini (di kantor desa),” katanya.
Menurut dia, warga sudah geram terkait dengan dua persoalan mendasar itu.
Bahkan, sudah beberapa kali warga terkena serempet truk.
Sebab, jalan ke areal pabrik yang melewati jalan warga itu sempit.
Bahkan, dengan jalan kecil itu sampai berderet tiga truk, yang membuat warga sampai keluar dari badan jalan yang seharusnya.
“Warga banyak yang mau datang, tapi kami minta jangan dan cukup perwakilan menyampaikan keluhan ini," ungkapnya.
Hal senada disampaikan, H. Jailimi yang meminta supaya ada penanganan terkait air limbah dari pabrik yang meluber keluar, sampai ke jalan.
Baca juga: Satpol PP Jembrana, Jaring Lima Duktang, Satu Belum Divaksin Covid-19
Pihak pabrik dapat membuatkan senderan dan saluran air sehingga tidak meluber. Dan meminta kesepakatan dengan warga penyanding terkait pengelolaan lingkungan sekitar.