Berita Karangasem
3 Bulan Masa Pemulihan Gempa di Karangasem, Rapat Putuskan Status Tanggap Darurat Dicabut
Status tanggap darurat gempa bumi di Karangasem, Bali, resmi dihentikan. Kini statusnya berubah menjadi transisi darurat pemulihan.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Status tanggap darurat gempa bumi di Karangasem, Bali, resmi dihentikan.
Kini statusnya berubah menjadi transisi darurat pemulihan.
Keputusan ini diambil setelah sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menggelar rapat di Wantilan Kantor Bupati Karangasem, Selasa 2 November 2021.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan, saat ini pemerintah masuk ke pemulihan dampak gempa bumi 4,8 SR.
Baca juga: Status Tanggap Darurat Pasca Bencana Gempa Bumi di Karangasem Dicabut
"Sekarang sudah masuk transisi. Petugas sedang lakukan kegiatan lanjutan setelah tanggap darurat. Satu di antaranya memperbaiki saluran pipa air warga yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari," kata Arimbawa.
Ia mengatakan, masa transisi darurat pemulihan rencana dilakukan selama tiga bulan.
Namun jika seandainya sebelum tiga bulan sudah selesai, petugas akan menghentikan masa transisi darurat pemulihan.
Di masa transisi darurat pemulihan, petugas juga mendistribusikan air bersih dan sembako ke warga yang membutuhkan di Desa Ban.
Kegiatan ini terus dilakukan bersinergi dengan berbagai instansi seperti PMI, Dinas Sosial, dan Dinas PUPR Karangasem.
Berdasarkan data BPBD Karangasem terbaru, gempa bumi berkekuatan 4,8 SR yang mengguncang Karangasem berdampak pada 2.045 kepala keluarga (KK).
Kerusakan terjadi di lima kecamatan yakni Rendang, Kubu, Bebandem, Abang, dan Kecamatan Selat.
Data kerusakan rumah juga bertambah SR. Kini sudah tercatat sekitar 2.400 unit.
Angka ini belum termasuk bangunan lain seperti sekolah, bangunan pemerintah, hingga jalan.
Dari 2.400 rumah yang mengalami kerusakan, sebanyak 620 rumah rusak parah.
Sedangkan 44 rumah rusak sedang dan 1.736 unit rusak ringan. Kerusakan terbanyak terdata di Kecamatan Kubu, disusul Kecamatan Rendang.
Sampai saat petugas masih terus lakukan pendataan.
Diprediksi jumlah kerusakan terus meningkat.
Selain rumah, beberapa fasilitas umum juga mengalami kerusakan seperti cubang atau penampungan air, jalan, kantor pemerintah, kendaraan, hingga sekolah.
Baca juga: Kerugian Akibat Gempa 4,8 SR di Karangasem Capai Rp 66 Miliar
Usulan Bantuan
Petugas juga terus mendata dan memverifikasi dampak gempa seperti kerusakan rumah, tempat ibadah, sekolah, jalan raya, tempat penampung air, dan bangunan lainya.
Pendataan ini penting untuk usulan bantuan ke BNPB dan Pemprov Bali.
"Masa transisi darurat pemulihan rencana dilakukan selama tiga bulan. Jika seandainya sebelum tiga bulan sudah selesai, petugas akan menghentikannya. Kami lihat nanti di lapangan," ungkap Plt Kepala BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa. (*).
Kumpulan Artikel Karangasem