Anggota Ormas Asal Singaraja Jual PSK ke Pelanggan 5-7 Kali Sehari, Booking Via WhatsApp

Anggota Ormas Asal Singaraja Jual PSK ke Pelanggan 5-7 Kali Sehari, Booking Via WhatsApp

Dok istimewa
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM - Polisi menggerebek praktik prostitusi online di sebuah hotel di Jalan Pararaton, Legian Kuta, pada Kamis (28/10/2021) sekitar pukul 21.00 WITA.

Khairul Arifin (33) muncikari praktik protitusi itu pun diamankan tim Unit V Satreskrim Polresta Denpasar.

Menurut Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan didampingi Kasat Reskrim Kompol Mikael Hutabarat dan Kasi Humas Iptu I Ketut Sukadi,  Khairul ini berperan sebagai muncikari yang menjajakan para PSK pada pelanggan.

Baca juga: Video Oknum Satpol PP Kepergok Tanpa Busana Bareng PSK, Ngaku Sedang Menyamar

"Dia ini sebagai muncikari kasus prostitusi online yang berhasil diamankan di wilayah Kuta, Badung," ujar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Selasa (2/11/2021).

Pelaku yang merupakan warga asal Pegayaman, Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali itu ternyata mantan anggota ormas di Bali yang kini memilih banting setir sebagai penyedia PSK.

Khairul, pria bertato itu mengaku baru 4 bulan bekerja pada bisnis haram tersebut.

Menurut Kapolresta Denpasar Kombespol Jansen Aviatus Panjaitan, aksi tersangka Khairul terendus anggota Unit V Satreskrim Polresta Denpasar.

Baca juga: Khairul Ditangkap di Bali, Anggota Ormas Nyambi Jadi Muncikari Prostitusi Online

Selain Khairul, polisi juga mengamankan 3 orang lainnya, satu laki-laki dan dua perempuan berinisial DP (30) dan NMK (38).

Kedua PSK itu diamankan saat sedang melayani pelanggan.

Muncikari Khairul diamankan saat tengah santai menunggu wanita pekerja seks komersial ( PSK) yang melayani pelanggannya.

Jansen menyebut, pelanggan langsung bisa memesan PSK lewat chat WA Khoirul.

"Berawal dari customer memesan PSK di aplikasi WhatsApp, kemudian oleh muncikari ini meneruskan ke PSK," terangnya.

Bila ada pelanggan atau costumer, tersangka langsung menyampaikannya ke dua wanita PSK tersebut.

Dijelaskan Khairul, setiap satu kali melayani pria hidung belang, pelanggan membayar Rp 500.000.

Nantinya uang tersebut dibagi rata untuk sewa hotel dan pekerja wanita.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved