KLARIFIKASI Luhut Soal Ambil Untung Bisnis PCR: Saya yang Minta Antigen Digunakan

Luhut bahkan mengaku menjadi orang yang mendorong penggunaan tes antigen sebagai syarat dokumen perjalanan untuk menggantikan PCR.

Editor: Bambang Wiyono
KOMPAS.COM/MEI LEANDHA ROSYANTI
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bersama Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian dan Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo di The Kaldera – Toba Nomadic Escape usai acara Indonesia-China Tourism and Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destinations, Jumat (18/12/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Tarik ulur penggunaan hasil tes PCR untuk syarat perjalanan memunculkan berbagai spekulasi adanya mafia bisnis kesehatan.  

Bahkan sampai muncul tudingan jika Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang saat ini memegang kendali penanganan Covid-19, megambil keuntungan dalam bisnis tes PCR.

Mendapat tudingan seperti itu, Luhut langsung membantah dirinya mengambil keuntungan pribadi dari bisnis tes polymerase chain reaction (PCR) yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia (PT GSI).

Baca juga: Stafsus Menteri BUMN Bantah Keterlibatan Erick Thohir dalam Lingkaran Bisnis Tes PCR: Ini Lucu

Luhut bahkan mengaku menjadi orang yang mendorong penggunaan tes antigen sebagai syarat dokumen perjalanan untuk menggantikan PCR.

"Pun ketika kasus menurun awal September lalu, saya juga yang meminta agar penggunaan antigen dapat diterapkan di berbagai moda transportasi yang sebelumnya menggunakan PCR sebagai syarat utama," kata Luhut melalui unggahan akun Instagram resminya, @luhut.pandjaitan, Rabu (3/11/2021).

Luhut mengatakan, diberlakukannya PCR sebagai syarat perjalanan beberapa waktu lalu karena pemerintah melihat adanya peningkatan risiko penularan virus corona akibat melonjaknya mobilitas masyarakat di Jawa-Bali.

Baca juga: Ini Daftar Tarif Tes PCR di Laboratorium dan RS di Indonesia, Kimia Farma Hingga Siloam

Hal itu disertai dengan penurunan disiplin warga terhadap protokol kesehatan.

Namun demikian, Luhut mengeklaim, dirinya selalu mendorong diturunkannya harga tes PCR.

"Saya juga selalu mendorong agar harga tes PCR bisa diturunkan sehingga terus dapat menjangkau masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.

Baca juga: Surati Menko Marvest, Nyoman Parta Usul Wisman dengan hasil Tes PCR Negatif Tak Perlu Karantina

Luhut mengatakan, sejak awal tujuan PT GSI bukan mencari profit bagi pemegang saham.

Namun, sebagai kewirausahaan sosial, PT GSI tidak bisa sepenuhnya memberikan tes PCR secara gratis.

Partisipasi Luhut dalam PT GSI melalui perusahaan yang terafiliasi dengan dirinya, PT Toba Bumi Energi, diklaim sebagai wujud bantuan yang diinisiasi oleh rekan-rekannya dari Grup Indika, Adaro, Northstar dan lainnya.

Mereka sepakat membantu penyediaan fasilitas tes Covid-19 dengan kapasitas besar.

Bantuan melalui perusahaan tersebut, kata Luhut, merupakan upaya keterbukaan yang dilakukan sejak awal.

"Kenapa saya tidak menggunakan nama yayasan? Karena memang bantuan yang tersedia berada dari perusahaan. Dan memang tidak ada yang saya sembunyikan di situ," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved