Berita Nasional

Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir Dilaporkan Partai Prima ke KPK Terkait Dugaan Bisnis PCR

Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) melaporkan Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir ke KPK terkait dugaan bisnis PCR

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Harun Ar Rasyid
KOMPAS.com / IRFAN KAMIL
Parta Rakyat Adil Makmur (Prima) melaporkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis, 4 November 2021. 

Luhut mengatakan, diberlakukannya PCR sebagai syarat perjalanan beberapa waktu lalu karena pemerintah melihat adanya peningkatan risiko penularan virus corona akibat melonjaknya mobilitas masyarakat di Jawa-Bali.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan didampingi Wamenkes dan Kepala BPOM kunjungi PT Etana Biotechnologies, memastikan proses pembuatan vaksin mRNA dalam negeri berjalan lancar, Jakarta, Selasa (7/9/2021).
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan didampingi Wamenkes dan Kepala BPOM kunjungi PT Etana Biotechnologies, memastikan proses pembuatan vaksin mRNA dalam negeri berjalan lancar, Jakarta, Selasa , 7 September 2021. (Dokumentasi Humas Kemenko Marves)

Hal itu disertai dengan penurunan disiplin warga terhadap protokol kesehatan. Namun demikian, Luhut mengklaim, dirinya selalu mendorong diturunkannya harga tes PCR.

"Saya juga selalu mendorong agar harga tes PCR bisa diturunkan sehingga terus dapat menjangkau masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.

Luhut mengatakan, sejak awal tujuan PT GSI bukan mencari profit bagi pemegang saham.

Namun, sebagai kewirausahaan sosial, PT GSI tidak bisa sepenuhnya memberikan tes PCR secara gratis.

Baca juga: Stafsus Menteri BUMN Bantah Keterlibatan Erick Thohir dalam Lingkaran Bisnis Tes PCR: Ini Lucu

Partisipasi Luhut dalam PT GSI melalui perusahaan yang terafiliasi dengan dirinya, PT Toba Bumi Energi, diklaim sebagai wujud bantuan yang diinisiasi oleh rekan-rekannya dari Grup Indika, Adaro, Northstar dan lainnya.

Mereka sepakat membantu penyediaan fasilitas tes Covid-19 dengan kapasitas besar.

Bantuan melalui perusahaan tersebut, kata Luhut, merupakan upaya keterbukaan yang dilakukan sejak awal.

"Kenapa saya tidak menggunakan nama yayasan? Karena memang bantuan yang tersedia berada dari perusahaan. Dan memang tidak ada yang saya sembunyikan di situ," ucapnya.

Stafsus Menteri BUMN Bantah Keras Keterlibatan Erick Thohir

Senada dengan Luhut, Stafsu Menteri BUMN, Arya Sinulingga menampik Erick terlibat dalam bisnis tes PCR.

Menurutnya, isu yang menyebut Erick ikut berbisnis tes PCR adalah tuduhan yang sangat jahat dan tidak relevan.

"Ini jahat sekali sebenarnya. Pertama, sampai hari ini 28,4 juta tes PCR dari awal sampai akhir,” jelasnya dikutip dari Tribunnews.com pada Rabu, 3 Oktober 2021.

Lebih lanjut ia menuturkan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), perusahaan penyedia tes Covid-19 yang dikaitkan dengan Erick hingga saat ini hanya melakukan 700.000 tes PCR. Angka itu hanya sekitar 2,5 persen dari total tes PCR di Indonesia yang sudah mencapai 28,4 juta.

“Jadi kalau dikatakan bermain, kan lucu ya, 2,5 persen gitu. Kalau mencapai 30 persen atau 50 persen itu oke lah bisa dikatakan bahwa GSI ini ada bermain-main. Tapi hanya 2,5 persen," ujar Arya dikutip dari Kompas.com.

Menteri BUMN Erick Thohir berdiskusi dengan pelaku start up digital dan inkubator bisnis di kampus STMIK Primakara, Denpasar, Minggu sore (19 September 2021).
Menteri BUMN Erick Thohir berdiskusi dengan pelaku start up digital dan inkubator bisnis di kampus STMIK Primakara, Denpasar, Minggu sore (19 September 2021). (Istimewa)
Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved