Berita Klungkung
Pasar Galiran Klungkung Crowded Jelang Galungan, Banyak Pengunjung Ditegur Tidak Bermasker
Jelang Galungan, Pasar Galiran Klungkung tampak sangat crowded, Minggu 7 November 2021.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Pasar Galiran Klungkung tampak sangat crowded, Minggu 7 November 2021.
Aktivitas di pasar terbesar di Klungkung itu kian sibuk, jelang Hari Raya Galungan, Rabu 10 November 2021 mendatang.
Namun kondisi ini ternyata belum dibarengi dengan ketaatan masyarakat akan prokes.
Satgas Covid-19 Klungkung justru banyak menemui dan menegur pengunjung pasar tidak bermasker.
Baca juga: Limbahnya Dibuang Sembarangan, Bupati Klungkung Ancam Tutup Usaha Bawang Tidak Peduli Lingkungan
Hal ini didapati Bupati yang juga Ketua Satgas Covid-19 Klungkung I Nyoman Suwirta ketika melakukan peninjauan di Pasar Galiran, Klungkung, Bali.
Ia melihat fenomena yang berbeda kali ini, jika dibandingkan dengan menjelang Hari Raya Galungan 6 bulan lalu.
Berdasarkan informasi dari UPT Pasar, kali ini ada peningkatan jumlah pedagang musiman yang juga berkontribusi membuat pasar lebih crowded.
" Ternyata banyak saudara-saudara kita dari Klungkung, Bangli, dan Karangasem yang sebelumnya dirumahkan karena pandemi, mereka sekarang berjualan berbagai kebutuhan untuk hari raya," ungkap Suwirta, Minggu 7 November 2021.
Situasi semakin sulit dikendalikan, karena kendaraan parkir yang membeludak ditambah kendaraan yang lalu lalang di sisi barat maupun timur pasar.
Belum lagi pedagang yang sampai berjualan di trotoar.
Baca juga: Kejari Klungkung Sita Uang Hasil Dugaan Kasus Penyelewengan Dana di LPD Ped Senilai Rp457 Juta
" Saya sudah tugaskan Satpol PP dan Dishub untuk selalu siaga di pasar menjelang Galungan ini, agar sirkulasi di pasar lancar," ungkap Suwirta.
Selain itu masalah penerapan prokes di pasar juga menjadi perhatian.
Saat berjalan menelusuri pasar, Suwirta yang juga Ketua Satgas Covid-19 Klungkung ini mendapati panyak pengunjung pasar baik pedagang maupun pembeli tidak menggenakan masker.
Ada juga yang menggenakan masker di dagu. Satgas pun memperingatkan para pengunjung pasar yang abai dengan prokes tersebut.
Baca juga: Siapkan Lahan hingga Gratiskan Pupuk Organik ke Petani, Klungkung Menuju Pertanian Ramah Lingkungan
" Ternyata masih banyak pedagang dan pembeli justru tidak pakai masker atau pakai masker di dagu. Saya sudah peringatkan agar mereka selalu jaga diri dengan prokes, minimal pakai masker. Jangan sampai nanti ada klaster Galungan atau klaster Pasar Galiran," ungkap Suwirta.
Ia juga mengingatkan masyarakat, pada saat PPKM level II ini prokes seperti mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, tidak berkerumun dan membatasi mobilitas merupakan suatu keharusan.
Menurutnya prokes harus jadi kebiasaan dan jangan sampai masyarakat terus diingatkan untuk hal seperti itu.
" Prokes merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan, apalagi saat ini masih menuju normal," ungkapnya. (*)
Berita laiinya di Berita Klungkung