Berita Denpasar

Penjualan Penjor Meningkat, Jelang Galungan di Denpasar, Utamakan Beli Buah Lokal karena Lebih Murah

Perayaan hari raya Galungan dan Kuningan tinggal menghitung hari, sudah banyak ditemukan pedagang penjor

Wahyuni Sari
Usaha penjualan penjor milik Nengah Budiawan - Penjualan Penjor Meningkat, Jelang Galungan di Denpasar, Utamakan Beli Buah Lokal karena Lebih Murah 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Perayaan hari raya Galungan dan Kuningan tinggal menghitung hari.

Kini di sekitar jalanan, khususnya di Kota Denpasar, Bali, sudah banyak ditemukan pedagang penjor.

Salah satunya pada pedagang buah Nengah Budiawan.

Sudah berjualan penjor hampir satu minggu jelang Galungan, penjor milik Nengah Budiawan laku hingga 50 penjor.

Baca juga: Hari Ini Panyekeban Galungan, Apa yang Harus Dilakukan?

Semua perlengkapan penjor dijualnya, seperti busung, hiasan penjor, sanggah penjor, kelapa dan perlengkapan penjor lainnya.

Harganya pun relatif murah, tergantung pada ukuran penjornya. Ia juga menuturkan terdapat penurunan harga penjualan penjor.

"Jika dibandingkan enam bulan lalu, ada perubahan harga. Kami turunkan harga agar masyarakat bisa membeli penjor. Kami dari dulu sudah punya pelanggan, terlebih harga yang kami berikan standar. Kalau kami tidak berjualan, nanti pelanggan bingung karena sudah terbiasa beli perlengkapan penjor di sini," ungkapnya, Sabtu 6 November 2021.

Produk-produk untuk penjor yang dijualnya datang dari Bangli, Petang, dan Tabanan.

Ia memprediksi kemungkinan keesokan harinya yakni, Minggu 7 November 2021, lebih banyak masyarakat membeli penjor karena rahinan sugihan sudah usai dan hari raya Galungan tinggal menghitung hari.

"Harganya relative. Kalau dilihat dari perhiasannya, ada yang Rp 450 ribu dan Rp 350 ribu. Memang agak turun minat beli masyarakat. Tidak seperti sebelum Covid-19. Jauh turun pendapatan jualan penjor," katanya.

Sementara itu, agar tetap dapat melakukan persembahyangan dengan menghaturkan banten Galungan, kini masyarakat Bali yang notabenenya terdampak pandemi Covid-19 beralih memburu buah lokal dengan harga terjangkau.

Salah satu pedagang buah-buahan lokal di Warung Bu Rai, yang berlokasi di Kota Denpasar mengatakan, saat ini buah lokal seperti mangga, jeruk, pisang, manggis dan rambutan yang paling dicari oleh konsumen.

"Kalau dulu buahnya dua, pakai lokal dan impor. Sekarang kebanyakan pakai buah lokal saja. Tidak menggunakan buah impor karena kita uangnya pas-pasan. Intinya daya beli rendah karena pandemi. Sudah pasti buah lokal yang paling dicari," kata Ni Luh Rai Ariani, pemilik warung, Sabtu.

Saat ini, selain manggis dan rambutan, buah mangga juga turun harga.

Buah lokal yang paling diminati agar uang masyarakat cukup untuk keperluan Galungan lainnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved