Berita Denpasar
Swab PCR Siswa Peserta PTM di Denpasar Dimulai, 1.470 Siswa Dites Secara Bertahap
Peserta Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Denpasar sudah mulai menjalani swab PCR secara sampling.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Peserta Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Denpasar sudah mulai menjalani swab PCR secara sampling.
Tes ini digelar secara bertahap yang dimulai dari Kecamatan Denpasar Barat.
“Tes swab PCR sudah dimulai dari Jumat kemarin. Pengambil sampel pertama dilakukan di Mi Khalifa Nusantara,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar saat dihubungi, Sabtu 13 November 2021.
Dewa Rai mengatakan, sampel untuk di Mi Khalifa Nusantara sebanyak 40 orang siswa dan 10 orang guru dan pegawai.
Baca juga: 4 Rekomendasi Warung Nasi Bakar Enak di Denpasar, Buka Sampai Malam
Ia menambahkan, pelaksanaan tes ini akan digelar secara berkelanjutan hingga semua sampel yang ditargetkan terpenuhi.
Untuk Selasa, 16 November 2021 depan, pelaksanaan swab PCR ini akan menyasar SDN 11 Pemecutan.
“Pengambilan sampel ini dilakukan oleh UPTD Puskesmas I Denpasar Barat,” imbuh Dewa Rai.
Sementara itu, dari data Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar sebanyak 1.470 siswa akan mengikuti tes swab PCR dari jenjang TK/PAUD, SD, dan SMP.
Untuk jenjang TK/PAUD akan diikuti oleh 230 siswa dari 23 TK/PAUD di Kota Denpasar.
Setiap PAUD yang menjadi sampel tersebut diwakili oleh 10 orang siswa.
Baca juga: Bayi Umur 2 Bulan Dibawa Mengasong di Denpasar, Nyoman Mamben Mengaku di Rumah Tak Punya Apa-apa
“Untuk jenjang SD diikuti oleh 1.000 siswa dari 25 SD yang tersebar di empat kecamatan. Satu SD sampel diwakili oleh 40 orang siswa,” kata Kabid Pendidikan SMP Disdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama.
Sementara itu, untuk jenjang SMP akan diwakili oleh 240 siswa dari 8 SMP, dimana setiap SMP sampel diwakili oleh 30 orang siswa.
Tak hanya siswa yang dites, guru maupun pegawai sekolah juga akan mengikuti tes serupa.
Untuk guru dan pegawai yang akan dijadikan sampel dalam tes ini sebanyak 479 orang.
Pada jenjang TK/PAUD diikuti oleh 69 orang dari 23 sekolah, masing-masing sekolah ini diwakili oleh 3 orang guru dan pegawai.
Untuk jenjang SD diikuti oleh 250 orang dari 25 sekolah, masing-masing sekolah diwakili oleh 10 guru maupun pegawai.
Sedangkan untuk SMP akan dilakukan tes kepada 160 orang guru maupun pegawai dari 8 SMP baik swasta maupun negeri.
Untuk satu SMP sampel, diwakili oleh 20 orang guru dan pegawai.
Sekolah yang dijadikan sampel ini harus merata, baik MTs, sekolah swasta, maupun sekolah negeri.
“Misalnya untuk sampel sekolah di Denpasar Barat, semua harus ada perwakilannya, dari MTs ada, sekolah swasta, negeri harus masuk sebagai perwakilan,” katanya.
Ia mengatakan pelaksanaan tes secara acak ini dilakukan untuk menciptakan rasa nyaman bagi siswa maupun guru dan pegawai yang ikut PTM.
Selain itu, juga untuk mencegah terjadinya klaster PTM di sekolah.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan pihaknya mengingatkan semua pihak untuk melaksanakan standar prosedur pelaksanaan PTM ini.
Dimana ia meminta kepada siswa, apabila muncul gejala Covid-19 agar segera melapor ke pihak sekolah.
“Tidak hanya untuk siswa, orangtua siswa juga kalau ada yang bergejala di rumah kami minta melapor ke sekolah sedini mungkin sehingga mendapat penanganan lebih awal dan tak muncul klaster Covid-19 di sekolah,” katanya.
Nantinya jika dalam perjalanan ditemukan ada siswa positif, maka pembelajaran akan dikembalikan secara daring. (*)
Berita lainnya di Berita Denpasar