Film
Gara-gara Shooting Film ‘Sepeda Presiden’, Ariel Tatum Tak Mabuk Laut Lagi
"Awalnya saya baca ceritanya tapi saya tidak dikabari siapa sutradaranya, setelah itu baru saya dikabari kalau sutradaranya Mas Garin," kata Ariel
Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dalam rangka 40 tahun berkarya, Garin Nugroho melahirkan sebuah film anak yang berjudul Sepeda Presiden.
Lokasi shooting film ini yakni di Papua yang dilaksanakan selama satu bulan.
Film ini disutradarai oleh Garin Nugroho dan diproduksi oleh rumah produksi Radepa Studio.
Dalam rangkaian 40 Tahun Garin Nugroho Berkarya di acara Bali International Film Festival (BALINALE) yang diselenggarakan di XXI, Park 23, Kuta, Badung, Minggu 14 November 2021 dilaksanakan perilisan poster resmi film ini.
Baca juga: Balinale Kembali Digelar Tahun Ini, Hadirkan 49 Film Dari 24 Negara
Film ini dibintangi Ariel Tatum, Sita Nursanti, Ian William, Joanita Idol dan Papua Kids, 3 anak Papua yang berbakat yakni Arnold Asmuruf, Franken Ramandei, Elias Pandawa.
Ariel Tatum mengaku kaget saat mendapat tawaran bermain dalam film ini.
"Awalnya saya baca ceritanya tapi saya tidak dikabari siapa sutradaranya, setelah itu baru saya dikabari kalau sutradaranya Mas Garin," kata Ariel.
Bahkan, Garin Nugroho secara mendadak mengajaknya shooting ke Papua yakni sebelum shooting dimulai.
Di Papua, ia menjalani proses shooting selama sebulan.
"Saya tanya, kenapa dadakan ke Papua, jawaban Mas Garin simpel, segala sesuatu yang dadakan lebih jadi," tuturnya.
Bagi Ariel, film Sepeda Presiden ini unik karena untuk pertama kalinya ia shooting tanpa memegang skenario.
"Setiap shooting kita bingung, bahkan ada narasi, tapi pas shooting tidak sama dengan narasi," katanya.
Keseruan lainnya ia juga mengaku baru pertama kali shooting dengan anak-anak.
"Dari anak-anak itu malu-malu sampai ada rasa kekeluargaan. Sementara yang berubah signifikan, sekarang saya sudah tidak mabuk laut. Sudah jadi anak pantai," katanya sambil tertawa.
Baca juga: Tiket Hanya Rp 10 Ribu, Film Pintu Surga Terakhir Diputar Perdana di Bioskop 11 November 2021
Sementara itu, Garin Nugroho mengaku membuat film ini karena ingin merasakan menjadi anak-anak lagi.
"Saya ingin menerapkan kenakalan saya saat kecil dalam film ini," katanya bercanda.
Garin juga mengatakan selama ini tidak pernah ada film Natal di Indonesia.
Film ini adalah film Natal utuh di Indonesia.
"Selain itu, juga tidak ada film musikal anak-anak Indonesia Timur, sementara ada bakat musikalisasi dari Indonesia Timur," katanya.
Lewat film ini juga bisa menemukan bakat anak-anak dari Papua.
"Saya ingin lewat film ini kita bisa beragama dengan gembira. Tidak ada ketegangan dalam beragama," katanya.
Sementara itu, Produser Film, Avesina Soebli mengatakan Garin Nugroho merupakan sosok yang membawa wajah baru dalam dunia perfilman Indonesia.
Bahkan saat film ini pertama sampai di studionya ia mengaku deg-degan.
"Hari pertama film ini datang ke studio, saya nonton langsung. Saya deg-degan," katanya.
Baca juga: Aldi Taher Buat Film Bisikan Jenazah: Saya Tidak Muluk-muluk, Ingin Nafkahin Anak dan Beli Popok
Dalam film ini berisi sebanyak 17 lagu yang digarap selama satu bulan dan dinyanyikan 8 orang.
Bahkan Ariel Tatum menyanyikan sebanyak 5 lagu dalam film ini.
"Ini film enak untuk ditonton, menyenangkan. Rencananya film ini tayang bulan Desember nanti," katanya. (*)