Berita Bangli

Pasca Kebakaran Pasar Kidul Bangli, Sebanyak 90 Pedagang Akan Digeser Ke Selatan dan Timur Pasar 

Pasca kebakaran yang melanda Pasar Kidul Bangli pada Jumat, 12 November 2021 lalu pemerintah Kabupaten berencana membongkar lapak

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Karsiani Putri
Muhammad Fredey Mercury
Suasana lantai II sebelah Utara Pasar Kidul Bangli pasca kebakaran 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Pasca kebakaran yang melanda Pasar Kidul Bangli pada Jumat, 12 November 2021 lalu pemerintah Kabupaten berencana membongkar lapak pedagang yang ada di sebelah utara.

Puluhan pedagang pun akan dipindahkan ke sisi selatan pasar.

Baca juga: Tiga Kali Kebakaran, Sayap Utara Pasar Kidul Bangli Akan Dibongkar

Baca juga: Kebakaran Ketiga di Pasar Kidul Bangli, Api Melahap Sembilan Kios dan Satu Ruko

Kepala Pasar Kidul Bangli, Dewa Agung Gede Adi Oka saat dikonfirmasi Minggu, 14 November 2021 mengungkapkan, pihaknya kini telah melakukan pemetaan pedagang terkait rencana pembongkaran lapak di sebelah utara lantai II Pasar Kidul. 

Ia menyebutkan, di lokasi ada 90 pedagang dengan jenis barang dagangan bervariasi. Mulai dari buah-buahan, daun, plastik, bunga, bumbu dapur, dan sebagainya. "Kemarin kita sudah komunikasi, kita kasih kesempatan mereka (pindah) ke selatan. Di selatan itu kan dagang-dagang alat upacara," ucapnya.

Di sisi selatan, lanjutnya, diketahui ada 53 kios yang dimiliki namun tidak dimanfaatkan oleh pedagang.

Rencananya, pihak pengelola pasar akan mengkomunikasikan terkait kios-kios tersebut dengan Disperindag.

"Nantinya pedagang alat upacara di selatan yang akan menempati kios. Sedangkan pedagang dari utara, menempati los. Sehingga jualannya berharapan," jelasnya.

Dijelaskan pula, pembongkaran sayap di lantai II utara Pasar Kidul tidak akan mengenai kios-kios yang ada di sebelahnya.

Pihaknya tetap memberikan jarak serta membuatkan pagar pembatas agar para pengunjung tetap bisa mendatangi kios tersebut dan tetap aman.

Terkait pembongkaran ini pula, Dewa Oka menjelaskan, pertimbangan lainnya agar jalan sekitar lebih luas.

Mengingat jalur tersebut digunakan untuk upacara adat warga Banjar Pule.

"Setiap ada ngerebeg dan sebagainya, sasuhunan dari banjar Pule kan melewati akses jalan itu. Itu juga sebagai pertimbangan. Selain itu, untuk mengatasi kekroditan arus lalin yang kerap terjadi di Pasar, serta agar pemandangan ke Puri menjadi lebih luas," ujarnya.

Ditambahkan, hingga kini pihak pasar masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian mengenai penyebab kebakaran.

Selama proses penyelidikan berlangsung, para pedagang tetap diperbolehkan berjualan, dan diberikan tempat di sisi timur dan selatan.

"Kan masih ada garis polisi. Walaupun yang terkena dampak langsung ada sembilan lapak, namun garis polisi itu membentang hingga 24 lapak pedagang. Jadi selama belum selesai penyelidikan, pedagang pindah sementara ke timur dan selatan lantai II. Nanti setelah garis polisi dibuka, pedagang boleh julaan di tempat semula (sisi utara, red) sambil kami mempersiapkan tempat di sebelah selatan mengingat belum ada kepastian kapan akan dibongkar. Setidaknya saat sudah ada kepastian pembongkaran, lapak pedagang sudah siap," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved