Serba Serbi

Angin Puting Beliung saat Pemacekan Agung, Berikut Tenung Jero Master Made Bayu Gendeng

Banyak yang bertanya-tanya, fenomena apa itu dan apa maknanya. Berikut penjelasan dan tenung dari Jero Master Made Bayu Gendeng

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
istimewa
Angin Puting Beliung atau ucur-ucur di Pantai Ponjok, Banjar Dinas Kaje Kangin, Desa/Kecamatan Kubutambahan viral di sosial media 

Dari angka ini pula, ia melihat bahwa persoalan rumah tangga atau hubungan kekasih bisa saling meredam emosi.

"Sebab simbol ini memperlihatkan banyak terjadi perceraian, atau tipu muslihat masalah keuangan. Dan terbaca adanya pemimpin, atau mantan pemimpin yang akan terpuruk atau terlibat masalah yang cukup berat," tegasnya.

Serta pula memunculkan tokoh-tokoh yang akan menjadi pemimpin di masa depan.

"Kalau kita lihat dari hari yakni Soma atau Senin, bermakna baik dan ada rezeki. Kliwon menandakan panas atau ada persoalan-persoalan di masyarakat yang memunculkan gampang emosi," ujarnya.

Apabila dihitung dari Dauh Inti dan Dauh Sekaranti, maka berada pada hitungan jam kejadian angin puting beliung tersebut yakni hitungan SU atau sunia. Artinya sunyi atau sepi, kemudian watu artinya batu.

"Ini menandakan perlu ada kontrol bicara, agar tidak terjadi salah paham," katanya.

Kemudian muncul perasaan keras kepala, tatkala memberi nasehat kepada seseorang walaupun benar namun tetap ditolak.

"Begitu juga dilihat dari hitungan penanggal solas (sebelas). Adanya salah paham dari orang yang memiliki kekuasaan," jelasnya.

Kemudian dari sasihnya, hitungan sasih kaenem yang artinya mulai muncul rezeki dari darat.

Untuk itu, ia berharap agar semua orang tetap waspada, tawakal dan berdoa kepada Tuhan agar diberikan jalan terbaik. (*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved