Berita Bangli

Dinsos Bangli Bentuk Empat Lumbung Sosial, Bantu Warga Terdampak Bencana

Kepala Dinas Sosial Bangli, I Wayan Karmawan menjelaskan, pembentukan lumbung sosial merupakan arahan dari Kementerian Sosial

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Tim Dinas Sosial saat mendistribusikan sejumlah bahan pangan dan perlengkapan lainnya di empat titik lumbung sosial. Jumat (5/11/2021) 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Dinas Sosial (Dinsos) Bangli membentuk empat lumbung sosial di tiga desa.

Upaya ini merupakan tindak lanjut atas bencana yang terjadi di wilayah Kintamani bulan Oktober lalu.

Kepala Dinas Sosial Bangli, I Wayan Karmawan menjelaskan, pembentukan lumbung sosial merupakan arahan dari Kementerian Sosial.

Tujuannya adalah membantu masyarakat yang terdampak bencana gempa dan longsor, karena hingga kini satu-satunya akses jalur darat di kaki Bukit Abang itu belum dibuka sepenuhnya.

Baca juga: Warga yang Masuk dan Keluar Wilayah Bangli Wajib Menunjukkan Sertifikat Vaksin Covid-19

"Dari arahan tersebut, kita di Dinas Soial berinisiatif membentuk empat lumbung sosial. Diantaranya di Banjar Abang Desa Abang Songan, Banjar Dukuh Desa Abang Batudinding, dan Desa Terunyan. Disini ada dua titik, yakni di Banjar Terunyan dan Banjar Bunut," ucapnya saat ditemui Rabu (17/11/2021).

Karmawan menjelaskan, empat titik tersebut merupakan perwakilan. Karena hanya warga di empat titik inilah yang terdampak akses jalan.

Sedangkan alasan mengapa ada dua titik di wilayah Desa Terunyan, lantaran kedua titik tersebut sama-sama terdampak bencana.

"Yang satu ada di bawah, dekat dengan Danau Batur. Sedangkan Banjar Bunut ada di balik bukit," jelasnya.

Dikatakan pula, lumbung sosial telah didirikan sejak 5 November. Sejumlah barang kebutuhan pokok mulai dari beras, makanan kaleng, kebutuhan mandi, jas hujan, air minum dan sebagainya, telah didistribusikan dan ditempatkan di Balai Banjar setempat.

"Termasuk juga kami mendistribusikan tiga unit perahu karet. Hanya saja untuk mesinnya, baru satu yang sudah didistribusikan. Sisa dua unit menunggu dari kementerian untuk penyerahan langsung," ujarnya.

Mengenai pemanfaatannya, mantan Kalak BPBD Bangli itu mengatakan bisa didistribusikan kepada masyarakat saat terjadinya bencana.

Seluruh barang di lumbung sosial dikelola oleh Kepala Dusun setempat, dan wajib berkoordinasi dengan Dinas Sosial saat hendak didistribusikan.

"Mengingat di lumbung sosial juga terdapat barang yang memiliki kadaluwarsa, maka diambil kebijakan minimal 3 bulan sebelum kadaluwarsa bisa didistribusikan. Apakah ada bencana atau tidak ada bencana," ujarnya.

Karmawan menambahkan, saat ini mengingat jalur darat belum terbuka sepenuhnya, untuk kebutuhan masyarakat masih mengandalkan bantuan dari pihak ketiga yang tersimpan di gudang Kedisan.

Baca juga: Tiga Kendaraan Warga Songan Bangli Tertimpa Pohon Tumbang

Seluruh bantuan ini diorganisir oleh sekretariat kebencanaan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved