Berita Tabanan
Nang Oman Sempat Beli Kopi Sebelum Ditemukan Tewas di Sungai Yeh Panahan Tabanan
Sebelum ditemukan meninggal dunia, Nang Oman sempat membeli kopi di sebuah warung yang terletak di jembatan Sungai Yeh Panahan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Nang Oman sempat beli kopi sebelum ditemukan tewas di Sungai Yeh Panahan Tabanan.
Peristiwa penemuan mayat di aliran Sungai Yeh Panahan Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, Selasa 16 November 2021, membuat warga geger.
Sejumlah warga juga ingin menyaksikan langsung proses evakuasi yang dilakukan petugas Polsek Kediri dan BPBD Tabanan.
Dari keterangan sejumlah keluarga yang merasa kehilangan dan penelusuran polisi, mayat tersebut diduga bernama I Nyoman Mastra (58).
Sejumlah keluarganya juga menyebutkan, dari ciri-ciri fisiknya, korban ini merupakan Nyoman Mastra atau yang lebih akrab disapa Nang Oman asal Desa Pitra Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.
Baca juga: Ciri Fisik Tunjukkan Mayat yang Ditemukan di Sungai Yeh Panahan Tabanan adalah Nang Oman
Namun, dalam kesehariaannya Nang Oman tinggal di wilayah Desa Dalumg, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Dia meninggalkan rumahnya sejak Sabtu 13 November 2021 lalu.
"Diduga korban ini bernama I Nyoman Mastra, tapi ini masih dipastikan. Tadi keluarga yang juga ikut ke TKP sekarang sudah berada di rumah sakit untuk memastikannya," kata Kapolsek Kediri, Kompol Fachmi Hamdani, Selasa.
Disinggung mengenai apakah korban ini jatuh ke sungai karena tak sengaja atau disengaja dalam hal ini bunuh diri.
Mantan Kasat Intelkam Polres Tabanan ini belum berani memastikan. Dia meminta waktu agar kepastiannya setelah hasil visum korban keluar.
"Belum bisa dipastikan seperti apa awalnya, sambil menunggu hasil visum dulu," tandasnya. Sebelumnya, warga Kabupaten Tabanan digegerkan dengan peristiwa penemuan mayat di Sungai Yeh Panahan.
Penemuan mayat berjenis kelamin laki-laki tersebut diketahui oleh seorang warga dalam posisi telungkup.
Sebelum ditemukan meninggal dunia, korban ini disebutkan sempat membeli kopi di sebuah warung yang terletak di jembatan Sungai Yeh Panahan atau di jembatan perbatasan antara Kecamatan Kediri dengan Tabanan.
Setelah membeli kopi, korban sempat jongkok di depan jembatan, namun tak lama kemudian korban menghilang.
Saksi yang tidak dikenal tersebut pun melihat bahwa korban tersebut diduga sedang frustrasi. Kemudian saksi lainnya juga menyebutkan sempat mendengar suara tercebur di sungai.
Namun setelah dicek tidak melihat apa-apa. Kemungkinan itu dugaaannya. Hingga akhirnya, saksi tersebut melihat sesosok mayat dalam posisi telungkup dan mengambang di pinggir sungai.
Baca juga: UPDATE - Penemuan Mayat di Sungai Yeh Panahan Tabanan, Saksi Sebut Korban Sempat Membeli Kopi
Korban ditemukan tersangkut di sekitar pohon bambu. Selanjutnya, saksi menghubungi saksi lainnya untuk melaporkan itu ke pihak berwajib.
Bendesa Adat Serason, Desa Pitra, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, I Wayan Sudartana menuturkan, awalnya korban I Nyoman Mastra (58) ini diinformasikan meninggalkan rumah Sabtu sekitar pukul 14.00 Wita.
Informasi tersebut diperoleh dari rekan warganya tersebut. Warganya itu merupakan peternak lebah madu atau lebih dikenal peternak madu kele-kele ini.
"Jadi saya dapat informasi dari teman di Tuakilang Tabanan yang juga rekan dari korban, yakni sesama peternak lebah madu kele kele itu. Korban diketahui meninggalkan rumah Sabtu sore sekitar jam 2," ungkapnya.
Dia melanjutkan, pasca menerima informasi tersebut istri korban dan dirinya juga membagikan informasi ke semua grup WhatsApp dan sejumlah rekan yang mengenalnya.
Karena saat itu, korban juga tidak membawa handphone serta tidak membawa identitas dirinya. Namun, korban saat itu membawa uang sekitar Rp 135 ribu.
"Saat itu tujuan korban ini untuk cukur rambut. Tempat cukur rambutnya dekat rumahnya di wilayah Perumahan Dalung karena korban tinggal di sana," jelasnya.
Kemudian, kata dia, karena lama tak pulang ke rumahnya, istri korban mencoba mencari informasi ke tukang cukur rambut.
Dan disebutkan, korban hendak mencari tukang ojek untuk pulang ke kampungnya di Kabupaten Tabanan.
Namun, informasi terakhir, ada dugaan bahwa mayat yang ditemukan di Sungai Yeh Panahan ini adalah warganya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mayat Pria Telungkup di Sungai Yeh Panahan Tabanan, Petugas Kesulitan Evakuasi
"Tadi siang saya dapat informasi dari polisi bahwa ada penemuan mayat. Dari informasi tersebut mengarah ke ciri fisik korban Nyoman Mastra ini yakni jarinya tak lengkap. Saya langsung ke sini untuk memastikannya," tuturnya.
Dia menjelaskan, jika melihat ciri fisik yakni jarinya kurang lengkap (cacat), pihaknya menyatakan, mengarah ke warganya tersebut.
Namun pihaknya tetap berharap agar penemuan mayat ini tidak benar-benar warganya di Desa Adat Serason, Desa Pitra, Kecamatan Penebel.
"Saya tetap berdoa agar warga tiang semua baik-baik saja," harapnya.
Disinggung mengenai apakah korban ada masalah keluarga sebelumnya, Bendesa Adat Serason ini menyatakan, sesuai keterangan istri korban, tidak ada masalah di keluarga.
Hanya saja sempat mengeluhkan sakit asam lambung beberapa waktu lalu.
"Terakhir ketemu tiang sebelum Galungan hanya mengeluh sakit asam lambungnya. Selain itu, tanggal 26 November ini akan ada upacara 3 bulanan cucu pertamanya," ungkapnya.
Dia menceritakan, dalam kesehariannya I Nyoman Mastra ini memang dikenal sebagai arsitek yang punya nama.
Mengingat korban adalah seorang insinyur. Selain itu korban juga pegiat sosial, termasuk membuat kelompok madu kele-kele.
"Sungguh luar biasa kontribusi beliau, terutama di Banjar kita di Penebel. Juga termasuk pengadaan air minum untuk masyarakat. Kemudian informasinya sebagai dosen karena korban lulusan Universitas Udayana," jelasnya.
Saat Hari Suci Galungan, Nang Oman sempat pulang kampung ke Kabupaten Tabanan untuk melakukan persembahyangan. Saat itu korban sempat mengeluhkan sakit asam lambungnya.
Baca juga: TERKINI KASUS SUBANG: Tanggapan Prakitisi Hukum Soal Keterangan Saksi Berubah-ubah, Jadi Penghambat?
"Artinya kondisi tubuhnya sudah tidak seperti dulu, agak sedikit kurusan," ungkapnya.
Dengan kepergian korban, Nyoman Mastra meninggalkan seorang istri Nyoman Heny dan satu orang putra, Putu Rian dan satu orang cucu.
Pihak keluarga korban telah mengkonfirmasi bahwa mayat tersebut adalah Nyoman Mastra.
Selanjutnya korban akan diaben yang harinya belum ditentukan keluarga. Pihak Desa Adat menyatakan korban sementara dititip di RSUP Sanglah.
"Sudah dikonfirmasi. Tadi keluarga dan juga istrinya sudah memastikan bahwa memang benar yang bersangkutan (Nyoman Mastra)," kata Kapolsek Kediri, Kompol Fachmi Hamdani.
Selanjutnya, kata dia, korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan upacara sesuai kepercayaan masing-masing.
(*)